Derajat Kepornoan Dangdut Koplo

Goyang Seksi

BELAKANGAN muncul grup koplo baru bernama OM. Pantura yang berasal dari Kabupaten Demak. Goyangnya sama seperti OM. Sanjaya, dibumbui aksi erotis, lagu-lagu dengan syair cabul dan busana yang sengaja dibikin dengan bahan seirit mungkin. Kehadiran OM. Pantura ini menguatkan pendapat Gigih. Tapi saya tetap khusnudzon terhadap dangdut koplo Jawa Tengah. Dua grup saja tak cukup representatif untuk menggeneralisir seluruh grup dangdut yang ada di sebuah provinsi dengan 35 kabupaten/kota di dalamnya.

Singkatnya, praktek porno aksi dalam pagelaran dangdut koplo tak dapat digeneralisir kemudian diklasifikasi berdasarkan aspek kewilayahan. Bagi saya porno aksi adalah sebuah keniscayaan dalam perjalanan sebuah grup ataupun biduan dangdut koplo. Jawa Timur pun pernah mengalami “masa-masa jahiliah” itu, masa di saat sebagian besar penyanyinya mempertontonkan erotisme di atas panggung. Inul Daratista dengan goyang ngebor-nya, Dewi Persik dengan goyang gergajinya dan U’ut Permatasari dengan Goyang ngecor-nya. Tiga “goyangan pertukangan” tersebut tidak serta-merta muncul di layar kaca TV nasional, tapi bermula dari panggung-panggung kecil di kampung-kampung Jawa Timur.

Saat dangdut koplo masih berusaha melambungkan popularitas dan terus berproses, erotisme muncul (entah disengaja atau tidak) sebagai sarana mengundang perhatian. Seperti sebuah virus, pada masa itu hampir semua biduan koplo Jawa Timur juga memamerkan goyang seksi. Kini ketika Dangdut Koplo Jawa Timur sudah diterima oleh masyarakat yang lebih luas, kini koplo erotis mulai ditinggalkan dan berubah dengan berbagai kreativitas, skill dan ciri khas masing-masing grup dan penyanyi.

Meskipun bagi sebagian orang, goyangan koplo Jawa Timur sekarang dan dulu sama saja, bagi saya porno aksi tetap ada derajatnya. Dan koplo Jawa Timur perlahan mengurangi derajat kepornoannya.

Untuk sementara waktu, cukup sekian dan terima kasih (Bersambung).