Sejak awal dekade 2000-an, dangdut koplo yang lahir di Jawa Timur telah menjadi primadona hiburan masyarakat. Dari wilayah Surabaya, dangdut koplo menyebar ke seluruh Jawa Timur dengan pesatnya. Penggemarnya ada baik di desa maupun kota. Belakangan, pengaruh dangdut koplo mulai dirasakan oleh wilayah pantai utara Jawa Tengah, Jawa Barat dan Ibukota Jakarta.
Melalui Youtube saya menemukan sebuah grup yang saya anggap progresif yang berasal dari Jawa Tengah. Ken Arok Salatiga, grup dangdut yang memiliki karakter rock ini telah ada sejak tahun 1979 dan kini turut “ngoplo”. Grup ini telah Tour show di berbagai kota di Jawa Tengah, tak jarang juga berkolaborasi dengan artis papan atas dari ibu kota.
Meskipun sudah mengalami banyak kemajuan, kreativitas dangdut koplo Jawa Tengah belum mampu menandingi pendahulunya di Jawa Timur. Tanpa mengurangi rasa hormat dan apresiasi terhadap kualitas musik serta skill para musisi koplo Jawa Tengah, saya katakan bahwa jangkauan peminat koplo Jawa Tengah masih tergolong minim. Jangankan menembus pasar musik nasional dan internasional, menyeberang antar provinsi saja masih minim.
“Belum ada gaungnya di Jawa Timur. Berarti gak lebih caem dari Sera,” Begitu tanggapan Gigih atas gaung Ken Arok.
Dalam hal ini saya sepakat dengan pria yang akrab disapa mas Gox ini. Mari kita bandingkan dengan Jawa Timur, baik penyanyi maupun grup Jawa Timur tak terhitung intensitas penampilannya di TV nasional. Sodiq Monata, Mr. Nurbayan, Via Vallen, Inul Daratista, U’ut Permatasari, New Pallapa, Sera dan Sonata adalah sebagian kecil daftar nama yang sudah sering mengisi acara TV nasional. Tour show ke luar negeri dan masuk dapur rekaman pun sudah menjadi kelaziman bagi dangdut koplo Jawa Timur.
kacong says
koplo ya jawa timur, masternya, kreatifitas tiada henti, kalo campursari langgam mat2 tan jatim ya masih banyak belajar dengan jawa tengah…,