Yo opo dagangane sampeyan? Adoh teko tahun wingi-wingi (bagaimana barang jualannya anda? Hasilnya jauh dari tahun kemarin), awal perbincanganku dengan Sulaiman, teman yang berjualan kebutuhan ibadah ramadhan sejak 8 tahun lalu. Kalau saya amati sebelum dan sesudah tahun 2004 perputaran uang berbeda sekali, dia meneruskan obrolan. Perbedaannya kalau sebelum tahun 2004 perputaran uang sampai ke lapisan masyarakat bawah. Sedangkan sesudah 2004 perputaran uang hanya sampai di lapisan atas dan tengah. Jadilah yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin lantas dia diam.
Saya tertegun dengan temanku yang seorang pedagang kaki lima namun analisa ekonominya sampai sejauh itu. Entah apa landasannya dia mengatakan seperti itu, yang jelas memang zaman sekarang yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Terlepas apa latar belakangnya itu tidak penting. Bagaimana susahnya para pedagang kaki lima mencari nafkah yang perlu diperhatikan pihak pemerintah. Saya kira mereka hanya butuh kepastian stabilitas perekonomian.
***
Pemerintah telah menandatangani AFTA–China. Yang kita lakukan sekarang bukan membatalkan atau mereview perjanjian itu. Hal yang kita pikirkan untuk ikut meramaikan dunia adalah mempersiapkan segala strategi- strategi memenangkan persaingan global, tanpa mengorbankan rakyat sendiri.
Menginformasikan peluang-peluang bisnis yang ada sampai ke pedagang kaki lima. Informasi terkadang berhenti di tingkatan level menengah ke atas. Mungkin ini yang dimaksud teman saya tadi perputaran ekonomi berhenti di level tengah dan atas.
Wallahua’lam bi showab
Robert Iden says
Pertamax