Ini adalah para perempuan yang sedang menurunkan pasir dari bak pick up. Di depan Balai Desa Tlekung Kota Batu. Mereka hanya diongkosi Rp. 40.000,- setiap pick up nya. Itu pun sudah termasuk menaikkan dan menurunkan pasir.
Dua perempuan tangguh ini juga mengangkut batu dari tempat satu ke tempat yang lainnya.
Mereka mengaku melakukan hal ini dikarenakan terpaksa. Tuntutan ekonomi yang kian tinggi membuat para perempuan ini melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh suami.
Masyarakat di Desa Tlekung tidak pernah ada yang komentar tentang profesi mereka berdua.
Apakah ini yang dinamakan persamaan gender? Ataukah ini adalah penindasan? Adakah perempuan di perkotaan yang seperti mereka?
Faqih Al Asy'ari says
walah… oleh wae sampeyan mas.. liputan temenan yow…
Edi Purwanto says
lha kita kan harus tetap sedia kamera plus bolpoint. Begitu ada fenomena menarik langsung crot.. jadi dech… hehehe