Judul : The Warring States
Pemain : Sun Honglei, Jing Tian, Francis Ng, Kiichi Nakai, Guo Degang, Feng Enhe
Produksi : Beijing Starlit Movie and TV Culture.Co.Ltd
Sutradara : Chen Jin
Rilis : 12 April 2011
“Strategi perang terbaik adalah memenangkan semua peperangan tanpa bertempur” (Sun Tzu)
China memang menyimpan sejarah panjang tentang kemegahan kerajaan, hal inilah yang membuat industri film dengan tajuk kolosal-histori menjamur disana. Tanpa mengesampingkan industri film kolosal tanah air yang seringkali menampilkan ilmu kanuragan, industri film kolosal China selalu menampilkan kemegahan dan kebesaran kerajaan. Bahkan jika mau lebih detil, rasa-rasanya jarang ditemui film kolosal China tanpa tampilan ribuan pasukan saat adegan perang. Karakteristik inilah yang membuat penulis salut dengan pembuatan film kolosal China.
Jika Anda membaca judul tulisan diatas, sudha pasti anda akan merujuk pada buku Sun Tzu berjudul The Art Of War. Kesampingkan itu, karena tulisan ini akan membahas sosok Sun Bin (Sun Honglei) di film The Warring State. Namun, keduanya hampir mirip karena di film ini Sun Bin digambarkan sebagai ahli siasat perang pada masa China kuno.
Cerita Sun Bin dimulai saat terjadi perebutan perbatasan antara Kerajaan Qi dengan Kerajaan Wei. Kerajaan Qi dipimpin oleh Tian Xi (Jing Tian), putri dari Jenderal Tua milik Kerajaan Qi. Awalnya, Kerajaan Qi memenangkan peperangan dengan strategi yang dibuat oleh Tian Xi. Pasukan Kerajaan Wei yang kalut dengan kondisi tersebut secara tidak sengaja bertemu dengan sosok Sun Bin yang selama ini menjadi rebutan antara Kerajaan Qi dan Wei.
Sun Bin merupakan murid dari Gui Guzi, seorang ahli siasat perang. Gui Guzi memiliki dua murid, Sun Bin dan Pang Juan (Francis Ng). Pang Juan sendiri menjadi Jenderal perang Kerajaan Wei. Dua murid ini memiliki perbedaan karakteristik, Sun Bin lebih mencintai kedamaian dan kententraman, sedangkan Pang Juan merupakan sosok yang gila akan kekuasaan. Oleh karena itulah Gui Guzi memilih menurunkan ajaran siasat perangnya kepada Sun Bin.
Setelah bertemu dengan Sun Bin, pihak Kerajaan Wei meminta bantuan untuk memenangkan perang melawan Kerajaan Qi. Benar saja, berkat saran Sun Bin pasukan Wei berhasil menyusup ke dalam perkemahan tentara Qi, dan membuat kerajaan Wei dengan mudah merebut perbatasan. Tian Xi penasaran dengan ahli strategi Wei, ia kemudian membujuk Sun Bin untuk mengikutinya ke Kerajaan Qi. Sun Bin yang sedari awal terkesima dengan Tian Xi akhirnya mengikuti Tian Xi ke Kerajaan Qi.
Pertemuan Saudara Seperguruan
Kerajaan Qi mendapatkan undangan Kaisar Zhou (Guo Degang) untuk pertemuan koloni Kerajaan Zhou. Pertemuan tersebut membahas pertempuran yang terjadi antara Kerajaan Qi dan Wei. Karena memburuknya kondisi kaisar Kerajaan Wei (Feng Enhe), Pang Juan sebagai jenderal terbaik menjadi perwakilan. Tian Xi yang penasaran menyusul datang ke pertemuan bersama dengan Sun Bin. Pertemuan dua saudara seperguruan pun tak terelakkan. Keduanya kemudian jalan-jalan bersama dan mengingat kenangan-kenangan masa lalu.
Malamnya, Pang Juan membajak Sun Bin dari pasukan Qi. Kejadian tersebut diketahui oleh Kaisar Qi dan Tian Xi. Namun, dengan keahlian negosiasinya, Pang Juan berhasil membawa Sun Bin ke Kerajaan Wei. Kejadian tersebut berujung derita bagi Sun Bin. Sun Bin dipaksa untuk menuliskan siasat-siasat perang oleh Kaisar Wei dan Pang Juan. Akhirnya, Sun Bin menulis siasat perang bertema jalur perdamaian. Kaisar Wei marah karena menganggap Sun Bin berkhianat pada kerajaan. Padahal intisari dari strategi perang adalah tanpa pertempuran, seperti halnya kata Sun Tzu.
Setelah kejadian tersebut, Sun Bin menerima penyiksaan. Kaisar memerintahkan algojo untuk memotong tempurung lutut Sun Bin supaya dia tidak bisa lari kemanapun. Alhasil, Sun Bin menjadi lumpuh dan mengalami gangguan kejiwaan.
Mendengar penyiksaan yang dialami Sun Bin, Tian Xi meminta tolong kepada kaisar Qi untuk membawa Sun Bin kembali menuju kerajaan Qi. Berbagai macam strategi dilakukan oleh Tian Xi, sampai pada akhirnya ia menerobos langsung istana Kerajaan Wei. Akhirnya, Sun Bin berhasil dibawa ke Kerajaan Qi dalam kondisi lumpuh.
Film The Warring State sebenarnya lebih tepat dikatakan sebagai balada cinta seorang ahli perang daripada penggambaran ahli siasat dalam sosok Sun Bin. Secara keseluruhan, tidak banyak dimunculkan strategi-strategi yang dibuat Sun Bin. Beberapa kelemahan muncul dari salah satu scene yang tidak berkaitan dengan perang, seperti kejadian gempa bumi yang memporak-porandakan Kerajaan Qi. Selain itu, pemeran Sun Bin sendiri tidak cukup recommended untuk menawarkan drama romantis. Sepantasnya, nama-nama mentereng macam Ekin Cheng atau Aaron Kwok bisa digunakan jika memang settingnya adalah drama cinta. Meski begitu, film ini unggul pada setting lokasi dan effect yang dibuat. Tak lupa juga kecantikkan Jing Tian dalam memerankan Jenderal Tian Xi.
Leave a Reply