Judul: The Hobbit, There and Back Again
Sutradara: Peter Jackson
Pemain: Martin Freeman, Ian McKellen, Andy Serkis, Benedict Cumberbatch, Manu Bennett, Luke Evans
Produksi: Warner Bros. Pictures
Tahun: 2014
Film The Hobbit There and Back Again merupakan lanjutan film dari The Hobbit Trilogy. Film yang dirilis di Selandia Baru dan dirilis di seluruh dunia pada 14 Desember 2012 ini telah diputar lebih dari 4000 bioskop. Rilis sekuel ketiga ini mendapatkan apresiasi luas yang menandakan kesuksesan film sebelumnya.
Kisahnya dimulai dari puncak petualangan Bilbo, peri, dan para kurcaci dalam perjalanan mereka untuk memperebutkan kekuasaan mereka. Selain perebutan kekuasaan Bilbo (Martin Freeman) dan tiga belas kurcaci yang dipimpin oleh Thorin Oakenshield (Richard Armitage) juga memperebutkan wilayah, dan mereka juga bersengketa dengan musuh mereka, yaitu Naga Smaug (Benedict Cumberbatch).
Dalam film The Hobbit There and Back Again lebih fokus menceritakan Bilbo Baggins setelah melakukan peperangan dengan lima pasukan dan Necromancer yang ternyata adalah Sauron. Film yang menceritakan peperangan ini dapat memicu ketegangan para penonton dari berbagai adegan action yang disuguhkan. Petualangan tak terduga ini membawa penonton seakan-akan masuk dalam berbagai rintangan perjalanan mereka.
Dalam film ini juga diceritakan hubungan teka-teki dari film The Hobbit dengan Lord of The Ring. Petualangan menakjubkan Bilbo dengan kurcaci dapat memberikan nilai sosial yang mengajak penonton untuk memilih kebenaran dan mempertahankan hak milik mereka. Perebutan wilayah ditambah dengan pertempuran musuh Bilbo membawa klimaks cerita begitu menegangkan.
The Hobbit There and Back Again menceritakan bagaimana mereka berusaha merebut dunia tengah dari musuh naga mereka. Kembalinya Bilbo di rumahnya ternyata bertemu dengan Necromancer musuhnya sendiri. Film dengan daya imajinasi tinggi sang penulis ini mampu memberikan efek seperti menjadi nyata.
Namun judul ini mengalami kontroversi karena rasanya lebih cocok dijadikan sebagai judul box pack. Tak hanya itu, pada bagian ini sebenarnya juga lebih cocok sebagai film ke-2, karena pada film ini Bilbo sudah mengunjungi Erebor, kerajaan Dwarf yang dikuasai oleh si Naga Api Smaug, musuhnya. Dari perbandingan cerita dari trilogi ini menyebabkan film ini lebih pas diletakkan di film ke-2.
Begitukah? 🙂
Leave a Reply