Komitmen bangsa Indonesia untuk mengatasi krisis multidimensi tersebut melalui cara yang disebut dengan Reformasi dalam berbagai aspek kehidupan. Pelaksanaan reformasi segala bidang harus secara konstitusional sehingga pembangunan bisa berjalan secara bertahap, terencana, sistematis dan aspiratif yang sesuai dengan perkembangan bangsa. Menurut Effendi (2006) mengatakan makna reformasi berarti menata ulang agar lebih bagus dan lebih bermakna.
Pembangunan dengan semangat keadilan adalah satu-satunya cara untuk mengisi reformasi bidang ekonomi. Faktanya selama ini bahwa pembangunan yang diselenggarakan negara Dunia Ketiga lebih bisa dikatakan gagal ketimbang sebaliknya. Pembangunan yang pada mulanya bercita-cita untuk mengentaskan kemiskinan, mempersempit kesenjangan dan memenuhi tuntutan kesejahteraan pada akhirnya harus menemui kenyataan pahit.
Pembangunan sering gagal menjawab tuntutan menaikkan kesejahteraan orang per orang di suatu negara, lebih jauh lagi pembangunan justru berhasil memproduk masalah-masalah seperti kemiskinan, lebarnya jurang kesenjangan, terperangkapnya negara Dunia Ketiga ke dalam utang.
Seharusnya pembangunan adalah untuk menyejahterakan rakyat. Justru jangan gara-gara pembangunan rakyat justru terkorbankan demi kepentingan-kepentingan eksploitatif dan menindas pembangunan. Pembangunan diposisikan sebagai alternatif yang tak bisa ditolak, dan dengan demikian menjadikan pembangunan sebagai tawaran mutlak pemecah masalah.
Mendorong Pertumbuhan Agrobisnis di Pedesaan
Selama ini, pemerintah Indonesia belum begitu berperan dalam mendorong pertumbuhan agrobisnis di pedesaan. Masih banyak kebijakan pertanian yang belum sinkron dengan sektor pembangunan lainnya. Walaupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dan regulasi yang mendukung pertumbuhan agrobisnis di pedesaan. Misalnya kebijakan dukungan harga, subsidi pupuk dan benih, pengembangan infrastruktur pertanian, serta program pengembangan koperasi pertanian. Namun kebijakan ini belum berhasil meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan produktivitas pertanian, dan mendorong investasi di sektor agrobisnis.
Sudah saatnya pemerintah meluncurkan berbagai program pembangunan pedesaan yang berfokus pada sektor pertanian dan agrobisnis. Program ini termasuk pengembangan irigasi, penyediaan akses pasar, pengembangan sentra produksi pertanian, pelatihan petani, dan penyediaan modal usaha bagi petani kecil. Tujuan dari program-program ini adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memperbaiki infrastruktur pedesaan, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Pemerintah juga harus berupaya keras dalam rangka meningkatkan akses petani ke teknologi pertanian modern. Ini termasuk penyebaran informasi pertanian melalui sistem pertanian berbasis teknologi, pendidikan pertanian, dan pelatihan teknis. Pemerintah juga perlu memperhatikan dengan serius untuk mendorong penggunaan teknologi pertanian inovatif, seperti sistem irigasi yang efisien, penggunaan pupuk organik, dan teknik pengendalian hama yang ramah lingkungan.
Meskipun peran pemerintah dalam mendorong pertumbuhan agrobisnis di pedesaan telah ada, masih ada tantangan yang perlu diatasi, seperti perbaikan infrastruktur yang lebih lanjut, pengembangan kebijakan yang berkelanjutan
Kendala yang Dihadapi
Pemerintah Indonesia seringkali menghadapi berbagai kendala dalam mengembangkan agrobisnis pertanian. Salah satu kendala utama adalah keterbatasan sumber daya, seperti lahan pertanian yang terbatas dan kurangnya akses terhadap air irigasi yang memadai. Keterbatasan ini dapat menghambat perluasan produksi pertanian dan mengurangi produktivitas.
Selain itu juga kendala kurangnya infrastruktur pertanian yang memadai juga menjadi kendala. Akses yang terbatas ke jalan, transportasi, dan pasar dapat menyulitkan petani dalam mengirim dan menjual produk mereka. Kurangnya akses ke listrik, irigasi, dan teknologi pertanian juga membatasi efisiensi produksi.
Di sisi lain pemerintah dituntut menghadapi tantangan dalam mengurangi ketergantungan pada komoditas pertanian tertentu, seperti kelapa sawit dan karet. Diversifikasi pertanian menjadi komoditas lainnya yang memiliki nilai tambah dan potensi ekspor perlu didorong untuk mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi harga dan permintaan global.
Pemerintah sudah saatnya meluncurkan program-program pemberdayaan petani untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kapasitas petani dalam mengelola usaha pertanian mereka secara simultan dan terus-menerus. Program-program ini termasuk bantuan teknis, pendidikan kewirausahaan, akses ke pasar, dan pelatihan manajemen usaha pertanian. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pendapatan petani, mengurangi ketimpangan sosial-ekonomi, dan meningkatkan daya saing agrobisnis di pedesaan.
Pemerintah sudah saatnya berperan dalam mendorong dan memfasilitasi kerjasama antara pihak swasta dan internasional dengan sektor agrobisnis di pedesaan. Ini termasuk penyediaan insentif investasi, memperbaiki iklim investasi, dan memfasilitasi transfer teknologi dan pengetahuan. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pasar, meningkatkan nilai tambah produk pertanian, dan memperluas jangkauan pasar internasional.
Sebab selama ini masalah petani adalah sering menghadapi kesulitan dalam mengakses pembiayaan yang memadai untuk investasi dalam peralatan pertanian modern, benih unggul, dan teknologi pertanian inovatif. Kurangnya akses ini dapat membatasi kemampuan mereka untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi.
Hal ini pun diperkuat dengan fakta bahwa banyak petani di pedesaan masih memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan yang terbatas dalam praktik pertanian modern, manajemen usaha pertanian, dan pemasaran. Kurangnya pendidikan dan pelatihan yang memadai dapat menjadi hambatan dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Untuk mengatasi kendala-kendala ini, pemerintah perlu melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta, dalam merancang kebijakan yang mendukung pengembangan agrobisnis pertanian. Investasi dalam infrastruktur pertanian, penyediaan akses terhadap pembiayaan dan teknologi, serta peningkatan pendidikan dan pelatihan pertanian akan menjadi langkah penting dalam mengatasi kendala yang dihadapi.
Dalam bidang riset dan inovasi pertanian, pemerintah harus mendukung seacara sungguh-sungguh. Ini mencakup dukungan untuk lembaga penelitian pertanian, pengembangan varietas unggul, teknologi pertanian yang inovatif, dan solusi yang berkelanjutan untuk perubahan iklim. Riset dan inovasi akan membantu meningkatkan produktivitas, ketahanan tanaman terhadap penyakit dan perubahan iklim, serta menciptakan nilai tambah pada produk pertanian.
Leave a Reply