Cegah Pemanasan Global
Moda trasportasi darat dengan bersepeda saat ini mulai gencar diberlakukan di beberapa negara. Selain hemat dan sehat, faktor lingkungan menjadi salah satu pemicunya. Di tengah-tengah isu pemanasan global, transportasi kendaraan roda dua non-mesin itu dianggap mampu mengurangi gas buang kendaraan bermotor yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pemanasan global. Banyak kalangan pun menilai positif ide ini dan mulai gencar mengkampanyekan pergi ke manapun dengan bersepeda.
Singapura misalnya saat sudah mulai membangun berbagai infrastruktur jalan untuk sepeda dan dapat dipergunakan pada tahun 2014. Wilayah Changi-Simei dan Bedok akan memiliki jalur khusus sepeda untuk melengkapi infrastruktur sepeda yang sudah ada dalam kawasan apartemen housing and development board (HDB). Singapura juga berencana untuk membangun jalur serupa di lima wilayahnya pada tahun 2011 dengan anggaran sebesar 43 juta dollar Singapura.
Di Indonesia pada Maret mendatang pemerintah akan melakukan pembangunan jalur sepeda di sepanjang jalan Bekasi-Jakarta. Untuk tahap awal, jalur khusus sepeda dengan lebar satu meter mulai dibangun di sisi selatan sungai Kalimalang, tepatnya depan Metropolitan Mall hingga Pasar Sumber Artha dan demikian sebaliknya.
Di Yogyakarta, sejak 2008 Pemerintah Kota Yogyakarta telah gencar memasyarakatkan kembali pergi ke sekolah dan bekerja dengan bersepeda melalui program Sego Segawe (sepeda kanggo sekolah karo nyambut gawe). Untuk mendukung program itu, Pemerintah Kota Yogyakarta telah membuat jalur khusus sepeda serta ruang tunggu sepeda. Seperti di perempatan kantor pos pusat misalnya pemerintah telah membuat ruang tunggu sepeda yang berfungsi sebagai ruang tunggu bagi pengendara yang menunggu lampu merah. Di beberapa jalan lain, seperti di Jalan P Senopati, Jalan Kaliurang, Jalan Kotabaru, Jalan Teknika Utara, dan Jalan Bhayangkara juga sudah dibuat jalur sepeda. Bahkan kendaraan tourist police (polisi pariwisata) Yogyakarta pun sekarang telah menggunakan sepeda sebagai kendaraannya.
Sepeda hemat 20, 54 miligram gas buang kendaraan bermotor
Sepeda memang menjadi salah satu alternatif kendaraan yang paling memungkinkan bagi kalangan perkotaan untuk pergi ke bekerja maupun ke sekolah selain kendaraan bermotor. Dengan jarak yang relatif dekat, sepeda dianggap efektif untuk mengatasi problem kemacetan yang terus menghantui masyarakat perkotaan. Namun lebih dari, menurut hasil penelitian Wibowo mahasiswa Institute Teknologi Sepuluh November (ITS) pada tahun 2007, gerakan sadar untuk pergi ke manapun dengan bersepeda telah mampu mecegah polusi udara sekitar 20,54 miligram emisi karbon per 5-10 kilometer per jam dan perorang.
Artinya, bila satu orang selama satu hari bepergian dengan jarak 20 kilometer dan mengganti kendaraan bermotor roda duanya dengan sepeda, maka ia akan mampu mengurangi emisi gas buang kendaraannya sebesar 41, 08 miligram setiap harinya. Bila dalam sehari ada 100 orang yang menganti kendaraan roda bermotor duanya, maka hasilnya ada sekitar 4108 miligram emisi gas buang kendaraan bermotor yang dihemat. Sedangkan orang yang mengganti kendaraan bermotor roda empatnya dengan bersepeda, maka ia mampu mencegah polusi dari gas buang kendaraan bermotornya sebanyak 41, 69 miligram per 5-10 kilometer perjam.
Edi Purwanto says
sayang say ndak punya sepeda coba kalau ada pasti saya memilih sepeda. Ngomong2 sepeda federal dulu dimana ya?
asti says
jalan aja, biar seperti sunan kali jaga