Gunung Bromo, siapa sih yang tidak kenal gunung Bromo? Tempat wisata yang secara geografis terletak di empat wilayah, yaitu kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Gunung Bormo berada di ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Obyek wisata vulkanik yang mengandalkan kawah Bromo sebagai daya tarik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara ini mempunyai panorama yang sangat eksotik.
Keeksotikan inilah yang membuat kami penasaran untuk berkunjung digunung favorit wisata Propinsi Jawa Timur tersebut. Tepat pukul 12.00 malam bersama 16 orang kami berangkat dengan mengendarai sepeda motor melewati rute menuju taman wiasata gunung Bromo dengan terlebih dahulu singgah dikawasan Penanjakan. Tempat ini sangat strategis untuk menikmati keindahan sang surya yang terbit di pagi hari. Penanjakan bisa diibaratkan menara pantau bagi para wisatawan untuk menikmati keindahan dan keelokan taman wisata tersebut.
Melewati Kecamatan Nongko Jajar Pasuruan, suhu dingin tengah malam menemani beriringan dengan jalanan yang semakin menanjak menyusuri hutan pinus. Tiga jam kami berkendara, tepat pukul 03.00 kami tiba di pintu masuk daerah penanjakan. Perjalanan kami lanjutkan, rasanya sudah tidak sabar menunggu saat sang surya menampakkan wajahnya diufuk timur. Waktu menujukan 04.30 wib, udara sangat dingin kabut cukup pekat menyapa kami yang baru datang setelah menempuh perjalanan yang sangat melelahkan. Meski begitu ternyata ditempat tersebut sudah ada puluhan orang yang telah tiba terlebih dulu.
Suasana yang dingin berubah menjadi sangat meriah ketika semua berteriak sambil bertepuk tangan ketika tepat pukul 05.48 wib seberkas sinar kemerahan muncul dari balik punggung bukit sebelah timur. Semua tangan sibuk mengarahkan kameranya untuk mengabadikan peristiwa yang jarang sekali dirasakan. Pesona matahari terbit (sun rise) di Gunung Bromo agaknya sudah menjadi icon tempat wisata tersebut selain kawah vulkanik.
Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuna: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Meskipun status gunung tersebut masih aktif, pengunjung tidak usah khawatir karena petugas dari pengelolah kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS) terus memantau setiap perkembangan status Gunung Bromo. Setiap perkembangan yang terjadi terkait dengan aktivitas gunung Bromo selalu dikoordinasikan dengan bagian Vulkanology, keamanan dan para pihak yang tetrakit dengan pengawasan aktivitas Gunung Bromo. Jadi pengunjung tidak usah khawatir dengan masalah keamanan dikawasan tersebut.
Ada tiga rute yang bisa dilewati jika ingin menuju kawasan wisata tersebut. Pertama pengunjung bisa melawati rute Malang. Lewat desa Gubuk Klakah Kecamatan Ponco Kusumo Kabupaten Malang, kedua melewati rute Desa Nongkojajar Kecamatan Purwodadi Kab. Pasuruan menuju kawasan Penanjakan, ketiga lewat Kota Probolinggo. Untuk menuju Bromo lewat Gubuk Klakah Kecamatan Poncokususmo Malang, rute ini hanya bisa menggunakan kendaraan pribadi karena jalur ini tidak tersedia angkutan umum, kecuali bisa sewa atau charter kendaraan. Tetapi sebaikanya jika ingin ke Gunung Bromo dengan menggunakan kendaraan roda empat lebih aman mengambil rute lewat Probolinggo Cemoro lawang atau lewat Nongkojajar terlebih dulu singgah di Penanjakan.
eko says
Mantap gun infonya
Bromo sangat mempesona 🙂
tanjung pondok pertanian says
Pondok Pertanian Tajung “tosari”
Memperkenalkan” Tengger-Bromo”dr segala aspek, kami buka pondok pertanian tanjung-tosari unt umum, dng hanya membayar ‘sukarela’, ( cukup memasukan dana se rela nya ke kotak dana perawatan pondok.)…… Pondok pertaniaan tanjung terletak di dukuh: Tanjung rt.03. rw.03.(KM 99) desa: Baledono. kec: Tosari. kab: Pasuruan Ja-Tim. (Km. 99. dari Surabaya)
Akses menuju pondok pertanian tanjung: dari ‘Pasuruan’ ambil arah malang smp di ‘Warungdowo’ (-+ 7km), belok kiri smp ‘Ranggeh’ belok kanan menuju ‘Pasrepan’ terus saja smp ‘Puspo’ terus saja melewati hutan2 mahoni dan pinus smp dukuh ‘Jonggo” terus sedikit melewati hutan pinus smp ketemu rumah pertama lansung belok kiri turun kebawah, ” Podok Pertanian Tanjung” terletak di sebelah kiri jalan dr pasuruan di Km.99 . Kurang lebih 7 km sebelum kec: Tosari.
@.kamar los + 2 km mandi luar kapst: 8 s/d 16 orang, cukup memasukan dana “sukarela” ke kotak dana perawatan pondok pertanian. (tanpa tarif)
@.kamar utama + km mandi dalam + perapian, kapst: 2 s/d 4 orang. Rp.150.000,- / malam.
*.fasilitas:.dapur,. kulkas,. ruang makan,. teras (4 x 12 m),. halaman api unggun,. tempat parkir unt 6 mobil,. kebun sayur.
*.bisa masak sendiri dng menganti LPJ dsb..Rp.30.000,-
*.bisa dimasakan menu sederhana Rp.20.000,- 1x.makan. (.bisa nego dgn ibu Sulis.)
# untuk informasi hub: per sms/tlp. 081249244733 – 085608326673 ( Elie – Sulis ) 081553258296 (Dudick). 0343-571144 (pondok pertanian).
#informasi melalui “face book” dengan nama: bromo tanjung pondok pertanian