Dalam hidup, ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menyongsong kematian. Begitu pula semasa menjadi mahasiswa, ada SKS dan skripsi yang harus dijalankan untuk menambah titel sarjana di belakang nama.
Apa yang lebih berat dan besar daripada biaya hidup? Tentu saja biaya mati.
Terkhusus dalam mengerjakan skripsi, memang, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan juga dihindari. Mulai dari persiapan judul, lokasi, hingga konsultasi rutin guna mengejar tanda tangan. Dalam koridor penghindaran, banyak hal pula yang mesti dijauhkan agar tidak mengganggu fokus dan semangat pengerjaan.

Salah satunya adalah masalah hati. Sekalipun, jangan libatkan perasaan dalam mengerjakan skripsi. Anda bisa jadi akan melakukan pembantahan dengan berbagai pernyataan dan sederet daftar pustaka. Namun, tetap saja, akan jadi naif dan membias jika itu tetap terjadi.
Jika tidak percaya, silakan baca petikan skripsi Raden Mas Jawoto di bawah ini.
Gambaran Umum Gedung FISIP Universitas Brawijaya
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) adalah salah satu dari tiga belas Fakultas yang ada di Universitas Brawijaya Malang. FISIP terdiri dari program studi Sosiologi, Ilmu Komunikasi, Psikologi, Ilmu Politik, Hubungan Internasional, Ilmu Pemerintahan dan Pascasarjana. Gedung FISIP berada di Jalan Veteran Malang. Bangunan gedungnya terdiri dari tiga bangunan, yaitu gedung Prof. Darsono Wisadirana (Gedung A), Gedung Prof. Yogi Sugito (Gedung B), dan Gedung Tengah/Konektor.
Di FISIP juga terdapat sesosok wanita anggun yang pernah mengisi hari-hari. Ia adalah secercah harapan beserta rangkaian senyuman yang senantiasa menjadikan hidup dinaungi kebahagiaan. Di balik tingginya yang hanya sekitar 150 cm, ia menyimpan ribuan cerita dan cinta untuk selalu menjadi pondasi perjuangan dan langkah menatap masa depan. Ia selalu di sana, di depan gedung FISIP, atau berjarak tiga (3) meter saja, hanya untuk menunggu cintanya datang menjemput makan siang bersama.
Beban listrik di Gedung FISIP disuplai oleh salah satu Gardu Distribusi yang berkapasitas 1,2 MVA di lingkup Universitas Brawijaya. Selain menyuplai Listrik di Gedung FISIP, gardu ini juga menyuplai listrik di gedung Fakultas Teknik dan sebagian gedung Fakultas MIPA.
Pada kondisi yang sama, beban untuk selalu berada di sampingnya memang terkadang terasa memberatkan. Bak menerima sengatan listrik dengan aliran 150.000 Watt, atau ketika sedang dalam kondisi terjatuh dan terjenuh, aliran tersebut bisa sampai 500.000 Watt. Namun, aliran dengan besaran tersebut akan luluh, manakala senyuman dan pelukan yang tersematkan. Karena saya adalah orang yang percaya, jika cinta bisa meluluhkan dan atau menetralisir segalanya.
Analisis Konsumsi Energi Listrik
Pembebanan pada gedung FISIP terbagi menjadi dua yaitu pembebanan untuk MDP gedung A dan pembebanan MDP gedung B serta gedung Konektor. Kondisi pembebanan gedung dapat dilihat pada Sub Distribution Panel (SDP). SDP tersebut yang menyuplai berbagai macam beban listrik yang terpasang pada gedung seperti lampu, Air Conditioning (AC), komputer dan Lift.
Untuk mengetahui konsumsi energi listrik pada gedung FISIP sebenarnya tidak berbeda dengan melihat konsumsi cinta yang kita terima pada range waktu yang sama. Hanya saja, bedanya, ialah, jika FISIP membutuhkan 4 SDP (Sub Distribution Panel) untuk mengakomodir semuanya, hati hanya membutuhkan satu pelabuhan atau pembangkit utama. Dan biasanya, pembangkit tersebut ada, atau hadir, atas dasar cinta.
Simpulan
- Konsumsi energi listrik gedung A berdasarkan pengukuran langsung dalam satu bulan sebesar 9918,33 kWh. Konsumsi energi listrik gedung Konektor dalam satu bulan sebesar 3284,25 kWh. Konsumsi energi listrik gedung B dalam satu bulan sebesar 13791,38 kWh. Sedangkan, untuk konsumsi energi cinta tidak terbatas dan berbatas. Semuanya tergantung pada suasana dan kondisi hati.
- Peluang hemat energi untuk beban lampu setelah pengantian lampu dengan teknologi LED yang lebih hemat energi sebesar 4814,6 kWh. Dan untuk peluang mendapatkannya, berbanding lurus dengan seberapa besar usaha dan doa yang ada.

Saran
- Melakukan pengecekan dan pemeliharaan secara teratur terhadap beban-beban listrik, beban-beban hidup, dan beban-beban kerinduan.
- Melakukan pengkajian yang lebih mendalam untuk mengetahui hal apa saja yang mempengaruhi penghematan energi listrik dan energi untuk mencinta dan dicinta agar mampu membuat perencanaan masa depan bersamanya.
- Menggunakan lampu teknologi LED, dan AC teknologi inverter, senyum teknologi pengertian, ikhtiar berteknologi pengharapan, dan doa lewat kiai atau tokoh agama yang dengan seenaknya mengkultuskan perihal jodoh dan takdir Tuhan.
Kasus macam di atas memang tidak umum terjadi, tapi, apa yang dialami Jawoto adalah pelajaran sekaligus tamparan. Sekali lagi, jangan pernah mengerjakan skripsi ketika sedang galau.
NB: Tulisan ini bisa jadi tiba-tiba menghilang, jika yang bersangkutan mengetahui dan memarahi atau bahkan melaporkan kepada kepolisian atas tuduhan pencemaran nama baik atau pidana yang lainnya.
Leave a Reply