Judul : The Wreched of the Earth (Bumi Berantakan)
Penulis : Frantz Fanon
Pengantar: Jean Paul Sartre
Penerbit : Grove Press, Inc New York (edisi Indonesia Teplok Yogykarta)
Tahun : 1963 (edisi Indonesia 2000)
Tebal : 358
ISBN : –
Bumi Berantakan adalah karya Frantz Fanon, seorang psikiater kulit hitam yang kemudian menjadi tokoh revolusi di Aljazair. Melalui karya The Wreched of the Earth inilah Fanon mengabarkan kerasnya kolonialisme di Aljazair. Fanon menggambarkan begitu rinci dampak kolonialisme teradap gangguan kejiwaan (psikologis) masyarakat Aljazair.
Ada banyak simbol yang diperkenalkan oleh kolonialisme di dunia, mulai dari persemakmuran, pemberadaban, kemerdekaan ataupun nasionalisme dan termasuk demokrasi. Adagium apapun yang diperkenalkan oleh bangsa-bangsa di Eropa hampir pasti terpendam kekerasan dan kepentingan bangsa-bangsa kolonial. Fanon mencoba memotret secara terperinci bagaimana nalar kolonialisme itu menerjang garis ketidaksadaran masyarakat terjajah.
Frantz Fanon memberikan khasanah lain dalam memandang kolonialisme. Dia hendak menunjukkan pada dunia bahwa kolonialisme itu sampai pada wilayah ketidaksadaran manusia. Ketidaksadaran inilah yang kemudian menjadikan negara jajahan menjadi berwajah koloni. Dampak-dampak dari kolonialisme masih terasa betul di Aljazair. Sebagai psikiater dia menemukan banyak sekali gangguan kejiwaan yang diderita oleh masyarakat pasca kolonialisme. Diantaranya psikosomatis, gangguan kejiwaan reaksioner, traumatis dan banyak lagi yang lainnya.
Buku “Bumi Berantakan” ini banyak menginspirasi para pemikir kolonialisme dalam berbagai kajian berikutnya. Dampak psikologis pada negara-negara terjajah disuguhkan dengan apik dalam buku ini. Para Buku ini ditulis berdasarkan apa yang dia alami selama dia menjadi psikiater dan memberikan pertolongan pada korban kegarangan dan kesadisan para penjajah di Aljazair.
Tulisan Fanon ini sebenarnya memberikan khasanah baru kajian Poskolonial yang berkembang di Negara-negara pasca kolonial. Ada banyak kajian yang bisa dijadikan rujukan lain jika membahas poskolonial diantaranya para tokoh yang dilahirkan dari India yaitu Gayatri Spivak, Leela Ghandi, Ania Loomba, Homi Bhaba, Gyan Prakas, dll.
Sedangkan di Palestina ada Edward Said, banyak refrensi yang memberikan rujukan bahwa Said dianggap sebagai peletak batu pertama kajian kolonialisme. Melalui magnum opusnya “Orientalisme” dia mampu membongkar kemegahan nalar eropa secara epistemologis. Fanon melengkapi khasanah kajian postkolonial ini dari sisi psikoanalisa. Dia menggambarkan bagaimana kolonialisme melewati ambang ketidaksadaran manusia.
sumber gambar: http://media.bureauoftrade.com/p/2013/02/14/ithe-wretched-of-the-earthi-by-frantz-fanon-400c.jpg
Leave a Reply