Olah raga sepak bola tentunya bukan sesuatu yang asing di telinga kita. Sebuah permainan yang menyajikan pertarungan antar dua kubu, dimana keduanya saling memperebutkan benda berbentuk bulat yang biasa kita sebut dengan Bola. Masing-masing kubu terdiri dari 11 pemain dan Tiga orang pengadil atau di sebut Wasit, dua orang wasit bertugas di pinggir lapangan dan satu wasit berada di area pertandingan bersama para pemain. Olah raga ini dilakukan oleh dua tim yang bertanding, tidak boleh kurang atau lebih.
Dalam tiap pertandingannya, sepak bola selalu melibatkan minimal 22 orang pemain ditambah 3 orang wasit. Selain pemain yang ada di tengah lapangan, tentunya ada beberapa pemain cadangan serta seorang meneger beserta assistannya di masing-masing klub. Tidak ketinggalan pula ratusan, ribuan, atau bahkan puluhan ribu pendukung fanatik kedua tim atau Supporter.
Sepak bola memang tidak hanya sekedar permainan yang memperagakan skill yang dimiliki setiap pemain. Kerja sama dan ke-solid-an menjadi faktor kunci keberhasilan sebuah tim. Tidak cukup itu saja, strategi harus tersusun secara apik dan skematik agar mampu mencari celah lawan untuk memasukan bola ke gawang lawan. Untuk menyusun strategi dan taktik, biasannya team sepak bola memiliki seorang manager beserta assistennya.
Tugas seorang pemain ialah mengolah si kulit bundar, kemudian memberikan umpan kepada teman satu timnya, demikian seterusnya hingga sampailah “Si kulit bundar” ke dalam jala gawang lawan yang berarti gol. Siapa yang lebih bayak memasukan bola ke gawang lawan dalam waktu 2×45 menit, maka tim itulah pemenangnya.
Bila dibandingkan dengan olah raga lainnya, sepak bola merupakan olah raga yang paling banyak melibatkan manusia di dalamnya. Hal itulah yang kemudian menjadikan sepak bola sampai saat ini menjadi olah raga terpopuler di dunia. Siapa yang tidak kenal Lionel Messi “Si bocah ajaib,” atau Cristiano Ronaldo yang atraktif di lapangan hijau, atau “Si ganteng” David Bekcham yang piawai melakukan servis. Mereka semua adalah bintang top di dunia sepak bola, bahkan wajah mereka juga kerap tampil sebagai bintang iklan.
Ketika piala dunia bergulir, maka mata dunia tertuju untuk menyaksikan perhelatan olah raga sepak bola. Banyak perusahaan besar dunia berebut untuk menjadi sponsorship pertunjukan akbar tersebut. Hampir seluruh masyarakat di banyak negara di dunia mengamati permainan sang bintang idola. Masyarakat kita pun tidak pernah absen berpartisipasi dalam riuhnya semarak piala dunia. Bahkan ada kejadian tragis namun lucu terjadi di negara kita ketika piala dunia 2010 di helat, yaitu perkelahian antar pendukung kedua tim yang bertanding, yang bermula dari ejekan pendukung tim pemenang terhadap pendukung tim yang kalah, akhirnya perkelahian pun tak terhindarkan.
Memang pada dasarnya tidak ada satu pun tim sepak bola yang mencari kekalahan, semuanya mengincar kemenangan, karena hal itu menyangkut kepuasan, gengsi, serta harga diri sebuah tim beserta para pendukungnya. Sehingga tidak sedikit tim sepak bola melakukan apapun demi kemenangan timnya, seperti menciderai pemain kunci tim lawan, bahkan tidak jarang terjadi patah tulang kaki karena tindakan tersebut.
Lebih parahnya lagi, olah raga mengolah bola ini justru berubah menjadi olah raga bela diri antara pemain, atau pemain dengan wasit. Pada akhirnya emosi supporter pun tersulut, dan sampailah pada sebuah peperangan antar dua kubu yang saling menciderai dan saling membunuh, seperti yang sering kita saksikan di dalam persepak bolaan kita baru-baru ini.
Sekarang mari kita coba renungkan bersama. Berawal dari sebuah olah raga yang bertujuan untuk menyehatkan badan, bisa berubah seketika menjadi sesuatu yang mematikan. Pada mulanya setiap pemain memainkan bola dari kaki ke kaki dengan indah, tapi pada akhirnya jiwa kemanusiawian dan persatuan kita kalah oleh benda yang bernama bola. Barangkali sepak bola selama ini kita maknai sebagai permainan seorang anak manusia yang memainkan atau mempermainkan bola, namun pada saat yang bersamaan ternyata bola juga turut memainkan atau mempermainkan manusia.
@David Bekcham yang piawai melakukan servis.
..Bekcs kui pemain bal2-an buosh, bukan atlet badminton. hahaha..ngakak guling2..
Bola sudah ada sejak abad 2 Masehi. Pada abad pertengahan main bola lebih sadis lagi. Bolanya adalah tengkorak manusia…memang tujuannya bukan sehat-sehatan. Tapi menjaga tradisi..:)
waduh iya mas…..
set piece kali maksudnya….
Sepak bola mantap abis dan memang pada dasarnya tidak ada satu pun tim sepak bola yang mencari kekalahan, semuanya mengincar kemenangan, karena hal itu menyangkut kepuasan, gengsi, serta harga diri sebuah tim beserta para pendukungnya.Maju terus persepak bolaan indonesia…