Judul: The Shawshank Redemption
Sutradara: Frank Darabont
Pemain: Tim Robbins, Morgan Freeman
Produksi: Columbia Pictures
Tahun: 1994
Jika ingin menonton film terbaik, maka rujuklah Shawshank Redemption. Mengapa? Karena Shawshank ibarat rangkaian bunga. Di satu tangkai, ia menampilkan sebuah drama yang dapat menyihir penonton. Di tangkai yang lain, ia juga menarik untuk ditinjau dalam segi keilmuan seperti politik, hukum, dan psikologi. Perpaduan keduanya ini turut dibumbui dengan beberapa kata mutiara yang inspiratif. Terakhir, salah satu kredit plus lainnya adalah artis yang membintanginya. Ia dibintangi oleh artis kenamaan macam Tim Robbins dan Morgan Freeman.
Andy Dufresne
Andy-seperti juga yang lain-masuk ke dalam penjara Shawshank bukan karena melakukan kejahatan. Tapi, lebih karena kekalahannya dalam pengadilan. Hal ini membuatnya terus bertanya-tanya dengan mulut terbungkam. Selayaknya Immanuel Kant, “akal manusia terganggu dengan pertanyaan yang tak bisa terabaikan, tapi juga tak bisa terjawab.”
Andy yang sebelumnya sebagai bankir dibui karena tuduhan pembunuhan istrinya. Alkisah, ia mendapati istrinya selingkuh dengan pria lain. Lalu, ia menjadi tak terkendali dan mabuk berat. Tanpa diduga, istri bersama dengan selingkuhannya terbunuh. Sudah jatuh dan tertimpa tangga pula, ia divonis oleh pengadilan sebagai pelaku pembunuhan istri dan selingkuhannya. Akibat putusan itu, ia harus mendekam dalam jeruji besi selama dua kali seumur hidup. Inilah yang membuat Andy kebingungan hingga tak bisa berkata-kata.
Setelah aksi bungkamnya, Andy mulai buka mulut. Untuk pertama kalinya dalam penjara Shawshank ia berbicara dengan seseorang. Ialah Red, orang yang pertama kali berbincang dengan Andy. Dalam perbincangan awal, Andy meminta palu batu. Red dikenal sebagai narapidana yang mampu mendatangkan barang dari luar, tentunya dengan imbalan.
Kungkungan sipir yang dikomandoi oleh Norton membuat narapidana mendapatkan pengawasan secara keras dan kasar. Norton menggunakan injil sebagai dalih hegemoni atas kuasanya. Seperti yang pernah ia utarakan di depan Andy dan para penghuni baru penjara: “I Believe in two things: Discipline and Bible.”
Sementara itu, Andy yang awalnya bertugas di benatu akhirnya dipindahkan ke bagian perpustakaan bersama dengan Brooks. Di sinilah Andy mulai berkenalan dengan banyak orang. Terutama dengan Brooks dan Red. Di perpustakaan ini, Andy mencoba membuka tabir bahwa buku adalah jendela dunia. Karena kegigihan dan keuletannya, hingga kemudian perpustakaan ini mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa buku-buku baru. Ia akhirnya dekat dengan status quo.
Setelah mampu mengerjakan manipulasi keuangan pajak Norton. Ia menjadi terlindungi. Bahkan, ia juga mendapat akses yang tidak dimiliki narapidana lain. Padahal, sebelumnya ia sering diperlakukan kasar oleh kelompok The Sister. Salah satu geng yang ada di penjara Shawshank.
Suatu ketika, ia mendapat kabar dari Tommy Williams yang juga muridnya dalam bimbingan privat di perpustakaan. Tommy mengatakan bahwa ia punya rekan sesama narapidana yang pernah mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan perempuan dan laki-laki yang sedang berselingkuh. Mendapati kabar tersebut, Andy menemui Norton untuk meminta surat pembebasan. Namun, tanggapan Norton berbeda. Norton khawatir kehilangan Andy yang selama ini menjadi pemecah masalah keuangannya. Karenanya, Norton memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Tommy Williams. Bagaimana dengan Andy? Ia harus mendekam di sel khusus Shawshank untuk beberapa waktu.
Senyum Harapan Rita Hayworth
Selain palu batu, Andy juga meminta poster Rita Hayworth, Marlyn Monroe, dan Raquel Welch. Ketiganya adalah artis seksi kenamaan di tahun 1950-an. Selain itu, Andy juga meminta teman-temannya untuk mencari bebatuan. Bagi Red, sebagai pemasok barang gelap, permintaan Andi terbilang aneh. Karena, narapidana lain umumnya meminta rokok atau minuman.
Ada dua alasan mengapa Andy meminta poster para artis tersebut. Pertama, Andy memiliki pandangan filosofis tentang harapan. Ia percaya bahwa harapan adalah hal baik dan tidak ada hal baik yang akan mati. Ketiga poster tersebut melambangkan harapan Andy untuk tidak melulu hidup dalam penjara. Kedua, poster tersebut ia gunakan untuk menutup lubang jalan keluar. Syahdan, pada suatu malam pasca dimasukkan sel khusus, ia keluar dari penjara secara sembunyi-sembunyi. Ia membobol dinding penjara yang tertutup poster Raquel Welch. Ia keluar-melewati dinding dan masuk ke dalam lubang jalur pembuangan.
Akhirnya, Andy bebas dari penjara. Begitupula dengan Red, dan Brooks. Andy kemudian bertemu Red di Zihuatanejo. Sebuah tempat dengan hempasan ombak laut yang biru dan merdu. Lalu bagaimana dengan Brooks? Brooks bunuh diri. Ia bunuh diri dengan menggantung lehernya pada seutas tali dalam kamar. Brooks frustasi dan merasa tidak tahan dengan dunia luar. Ia terlanjur nyaman di dalam penjara.
Andy berujar bahwa aktivitas Brooks di penjara selama berpuluh tahun telah melembaga dalam dirinya. Sehingga hal ini membuat Brooks tidak bisa lepas dari lingkungan penjara. Andy melanjutkan bahwa kesibukan adalah hal penting. Maka, “sibukkanlah dirimu atau sibuklah untuk mati.”
Drama Film ini hampir tanpa celah, meski alurnya terkesan alot. Apalagi, hampir semua aktor utamanya adalah pria dengan pakaian penjara. Film yang disutradarai oleh Frank Darabont ini menggambarkan betapa pentingnya harapan. Andy mengambil simbol senyum Rita, tubuh seksi Monroe, dan Welch sebagai titik untuk menggantungkan harapan.