
Bagaimanapun baik dan mahalnya harga sandal, tempatnya pasti di bawah. Sehari-hari barang ini hanya diinjak-injak karena hanya difungsikan sebagai alas kaki. Namun betapa pun tidak pentingnya sandal toh penampilan tidak akan lengkap tanpa barang yang satu ini.

Awalnya sandal jepit atau sering disebut sebagai sandal Jepang adalah sandal yang terbuat dari karet. Tali sandal biasanya berupa tali karet berbentuk huruf “V” yang menghubungkan antara bagian depan dan belakang sandal. Bagian atasnya tidak ada penutupnya sedangkan bagian bawahnya pun tidak ada haknya.
Sandal adalah alas kaki yang sudah dikenal manusia sejak zaman Mesir Kuno. Di zaman kuno, orang India, Assyria, Romawi, Yunani, dan Jepang juga sudah mengenakan sandal. Sandal jepit di Amerika Serikat disebut flip-flops, thongs, atau beach sandals. Beberapa negara memiliki istilah sendiri-sendiri untuk menamai sandal jepit ini. Konon menurut cerita, sandal jepit di Amerika ini adalah oleh-oleh dari Jepang prajurit AS Seusai Perang Dunia II.

Sandal jepit merupakan trend memang. Buktinya sandal ini masih laku hingga sekarang. Peminatnya pun sangat beragam. Mulai dari pejabat kelas tinggi hingga para gembel pun juga menggunakan sandal jepit ini. Biasanya para pejabat hanya menggunakan sandal jepit untuk hal-hal yang tidak resmi. Sementara kelas bawah menggunakan sandal jepit dalam berbagai momen baik resmi maupun tidak.
Selain sandal jepit ada sandal bakiak atau klompen. Sandal ini barangkali adalah yang paling unik, karena dibuat dari kayu. Sandal ini sejak dulu sudah populer di negara-negara Eropa, seperti Belanda, Belgium, Denmark dan Sweden. Yang asli memang di depannya tertutup. Hanya saja dipengaruhi oleh budaya Cina dan Jepang, sehingga kemungkinan besar bakiak Indonesia agar mudah dibuat bagian depannya tidak tertutup tetapi terbuka.

Bakiak Indonesia sama dengan bakiak Eropa memang diperuntukkan untuk kelas bawah. Bakiak ala Indonesia, dibuat dari kayu ringan dan diberi tali dari bekas ban untuk tempat jari kaki. Sederhana dan murah sekali. Biasanya kita sering mendapatkan sandal ini di pedesaan dan di pondok pesantren, atau di tempat lain. Namun sekarang peminat sandal ini lebih banyak kita mendapatkannya pada para santri di pesantren.
****
Biasanya kita mendapatkan sandal dalam bentuk berpasangan yaitu kanan dan kiri. Pasangan kanan dan kiri itu kita temukan dengan jenis dan warna yang sama. Orang akan sangat malu jika bepergian dengan menggunakan sandal yang tidak sesuai (sandal sisian). Karena orang beranggapan orang yangmemakai sandal ini sedang nglindur. Inilah ptologi sosial yang disematkan kepada orang yang berperilaku menyimpang. Sampai-sampai sandal yang berbeda pun dianggap sebagai patologi.
Namun patologi sosial di atas tidak ditemukan di rumah kos ataupun di pondok pesantren. Tempat di mana antara batas personal dan publik mulai bias. Atau barangkali kebiasaan ghasab (meminjam tapi tidak bilang dengan yang punya) yang biasa dilakukan para santri dan penghuni kos-kosan. Mereka sudah tidak lagi mempermasalahkan warna dan jenis sandal. Mereka hanya membutuhkan nilai pakai bukan nilai intrinsik sandal. Bagi mereka sandal sisian tidak menjadi persoalan. Bagi mereka tidak memakai sandal itulah yang menjadi persoalan.
Sandal sisian ini justru dibidik oleh produsen sandal sebagai peluang bisnis yang menarik. Dengan sentuhan produsen, sandal sisian sekarang malah menjadi trend tersendiri. Para penjual sandal sisian beda warna akhir-akhir ini mengambil banyak keuntungan. Konsumen sandal pun kini malah senang dengan sandal sisian.
Rupanya masyarakat kelas bawah mulai menyadari bahwa berbeda warna itu indah dan bukan lagi sebagai patologi sosial. Semoga sandal yang berbeda warna ini juga mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat tentang kebaeragaman agama, suku, ras, bangsa merupakan pernak-pernik yang indah untuk dilihat dan dijalankan. Semoga.
what is the meaning sisian?
santri emang tempat cari inspirasi
Lihat paragraf ke 7 dari tulisan ini. apakah belum terjelaskan?
Sisihan ini bahasa Jawa mas. Untuk menyebut sandal yang tidak sesuai pakemnya. Baik warna maupun ukurannya.
mas saya tanya produsen sandal sisian di mana? kalau ada di malang lebih sip… gak adoh adoh golei..belajar bisnis
heeeeeee……. makasih infonya.
Ronald apa kabar?
wah, artikelnya bagus
saya ijin copas ya untuk trit di kaskus
terimakasih ^^
PERTAMAAAAAAAX……..
HEHEHE..jd malu.bang sandal siapa aja tuh??????