Judul: Talak 3
Sutradara: Hanung Bramantyo dan Ismail Basbeth
Pemain: Vino G. Bastian, Laudya Cynthia Bella, Reza Rahadaian, Dodit Mulyanto
Produksi: Dapur Film, MD Pictures
Rilis: 4 Februari 2016
Film Talak 3 merupakan salah satu film terbaru karya Hanung Bramantyo. Ia juga menggaet sutradara muda Ismail Basbeth untuk menemaninya. Talak 3 secara definitif berarti ucapan cerai berulang kali yang dilakukan oleh seorang suami kepada istri dalam kurun waktu tertentu. Dan oleh karenanya, keinginan rujuk harus melewati ketentuan sang istri diwajibkan untuk menikah dengan orang lain dan berhubungan badan terlebih dahulu.
Film Talak 3 bukanlah sekuel film Talak 1 dan Talak 2, karena memang tidak ada judul film semacam itu. Jauh dari judul filmnya, film ini mengambil genre drama-komedi yang dibintangi oleh aktor dan aktris beken macam Laudya Cynthia Bella, Reza Rahardian, dan Vino G. Bastian. Dengan mengambil setting tempat di Yogyakarta, film ini menjadi semakin menonjol akan suasana kedaerahan.
Jalan Cerita
Film Talak 3 bercerita tentang pasangan suami istri yang ingin rujuk kembali setelah bercerai. Risa (Laudya Cynthia Bella) dan Bagas (Vino G. Bastian) terjebak dalam kondisi yang rumit. Setelah bercerai, Risa dan Bagas ditagih oleh Bank karena belum melunasi kredit rumah. Rumah tersebut akan disita Bank. Dengan berbagai alasan dan rayuan, akhirnya pihak Bank setuju untuk memberikan jangka waktu pelunasan.
Suatu ketika, Bagas dipanggil oleh bosnya. Oleh sang bos, ia diminta untuk mengerjakan project wedding. Mendapati hal tersebut, Bagas bersyukur karena ada secercah cahaya untuk melunasi hutangnya. Namun, pekerjaan tersebut juga menyaratkan untuk dilakukan oleh Bagas dan Risa. Pertemuan keduanya tak terelakkan. Perdebatan meruncing seputar pekerjaan menjadi aktivitas keseharian.
Konflik semakin rumit tatkala keduanya menyadari jika cinta masih tersimpan di dada. Mereka pun berniat rujuk kembali. Akhirnya mereka mendatangi penghulu. Namun, sang penghulu memarahi mereka dengan alasan dahulu saat cerai mereka saling benci dan membuat kegaduhan di ruang sidang. Sang penghulu juga menjelaskan syarat rujuk talak tiga, dimana sang istri harus menikah dahulu sebelum rujuk.
Mereka berdua kembali dilanda dilema. Dalam kebingungannya, upaya konyol dan kocak diterjemahkan oleh Hanung dengan komedi sentilan khasnya. Mereka kemudian mencoba menyogok KUA. Namun, upaya tersebut gagal karena penghulu baru (Dodit Mulyadi) sangat membenci tindak KKN. Diceritakan bahwa karena saking anti-nya dengan Korupsi dan KKN, ia sampai dimutasi 70 kali.
Dalam keputusasaannya, terbesit dalam pikiran Bagas untuk mengontrak Bimo. Mendapati hal tersebut, Bimo kaget bukan main. Fase ini menjadi titik balik alur yang selama hampir satu jam dipenuhi komedi berubah lebih serius. Barangkali inilah alasan Hanung menggaet Ismail Basbeth untuk mengerjakan film ini.
Dengan terpaksa, Bimo akhirnya menerima permintaan tersebut. Setelah rencana tersebut, Bimo dan Risa sering menghabiskan waktu bersama. Dari kedekatan tersebut, Risa mengetahui jika Bimo memendam rasa kepadanya. Risa kemudian memberitahu Bagas untuk membatalkan rencana tersebut. Namun, perbincangan malah berubah menjadi pertengkaran.
Akhirnya, Risa serius memutuskan untuk menikah dengan Bimo. Bagas yang tidak terima mencoba menghasut orang tua Bimo karena merebut istrinya. Konflik tersebut kemudian menjadikan hubungan ketiganya renggang. Setelah beberapa waktu merenung, ketiganya bertemu bersama keluarga masing-masing. Dan diakhir cerita, Bimo dan Risa menikah-lewat penghulu anti korupsi.
Semangat Anti Korupsi dan Keikhlasan Cinta
Film drama bernuansa komedi romantis ini memang sangat menarik. Alur cerita seolah membawa penonton menikmati dua nuansa film yang berbeda. Adegan-adegan kocak ala Hanung digambarkan sangat baik dengan bentuk sentilan dan komide satir sosial. Keberadaan Dodit Mulyanto seolah menambah khazanah begejekan Talak 3.
Film ini juga mengajarkan bahwa upaya-upaya yang menyalahi aturan memang pada akhirnya akan membuahkan hal yang tidak baik. Mulai dari menyuap, mengganti identitas, sampai mencari suami kontrak, semuanya berbuntut kegagalan. Si penghulu sangat gigih menjaga kejujuran dan tidak bisa membiarkan aparat pemerintah melakukan korupsi.
Selain itu, film ini juga mengetengahkan makna keikhlasan cinta. Apa yang dilakukan Bimo untuk membantu Risa menjadi pembelajaran tentang keikhlasan cinta. Ia ikhlas membantu persiapan pernikahan, menjadi suami kontrak, hingga mengalah akan cintanya. Dan karena keikhlasannya, Bagas pun sadar akan luhurnya ikhlas. Mereka bertiga berbahagia, dengan senyum keikhlasan atas nama cinta.