Judul: Cupu Manik Astagina
Produksi: Genta Buana
Sutradara: ED Pesta Sirait
Pemain: Choky Adriano, Irman Heryana, Revi Mariska, Lilis Sugandha, Rossie, Chairil JM, Al Indra, Tanase
Tahun: 2011
Mengkisahkan tentang keluarga dari Begawan Resi Gotama, seorang Resi pertapa yang mempunyai anak-anak bernama Dewi Anjani, Guwarsa dan Guwarsi adik-adiknya dari istri Dewi Indradi.
Keluarga yang sangat lengkap dari segi sifat dan perilakunya, Dewi Anjani yang terkenal akan pancaran sinar kecantikannya serta adik-adiknya yang juga seorang pendekar. Akan tetapi kesalahpahaman akan suatu hal yang mana keingintahuan dari Guwarsa dan Guwarsi untuk melihat benda yang dimiliki oleh Dewi Anjani.
Benda tersebut sangat membuat penasaran Guwarsa dan Guwarsi, hingga pertengkaran tak dapat terelakkan lagi. Sampai suatu ketika, ayahnda Resi Gotama mengetahui akan hal tersebut lantas mengadili seluruh anak-anaknya.
Sejumlah pertanyaan muncul tertuju pada Dewi Anjani tentang asal muasal mendapatkan benda tersebut. Sang Ayahanda Resi Gotama yang mulai curiga dengan benda yang bersinar saat dikeluarkan oleh Dewi Anjani, karena benda tersebut mirip dengan benda yang dimiliki oleh para dewa-dewa kahyangan.
Kehebatan Cupu Manik Astagina
Benda tersebut bernama Cupu Manik Astagina. Romo Resi Gotama tahu betul akan kehebatan Cupu Manik Astagina yang hanya dimiliki oleh para dewa-dewa berisi tentang keindahan dunia maya pada.
Dewi Anjani berkata jujur bahwa Cupu Manik astagina pemberian dari ibunda Dewi Indradi dan Dewi Indradi mendapatkannya dari Bathara Surya.
Kemudian Dewi Indradi datang menghadap Romo Resi Gotama, akan tetapi mulut Dewi Indradi terkunci dan tak berkata jujur dengan benda bernama Cupu Manik Astagina pemberian dari Bathara Surya.
Mungkin ini yang membuat Romo Resi Gotama marah dan mengutuk Dewi Indradi menjadi tonggak batu, sumpah sang Resi sama halnya dengan sabdo raja bahwa sabdo pandito ratu tan keno wolak walik. Tonggak Batu tersebut dibuang ke seberang laut berdekatan Negeri Alengka Direja.
Resi Gotama bercerita suatu nanti saat Dewi Indradi akan kembali berbentuk wujud manusia saat digunakan oleh seorang wanara berkulit putih untuk menumpas kejahatan yang merajalela.
Dibuang Jauh
Selanjutnya Cupu Manik Astagina tersebut dibuang sejauh mungkin yang mana siapa saja dari anak-anaknya yang mendapatkan Cupu Manik tersebut berhak memilikinya. Akan tetapi Cupu Manik jatuh dan berubah menjadi telaga, Dewi Anjani, Guwarsa dan Guwarsi menceburkan diri ke telaga tersebut untuk mencari keberadaan Cupu Manik Astagina.Dan wujud tubuh serta Guwarsa dan Guwarsi berubah menjadi seekor kera begitupun dengan Dewi Anjani.
Mengetahui bentuk wujud yang berubah menjadi wujud kera, Guwarsi, Guwarsa dan Anjani pulang untuk meminta petunjuk kepada Romo Resi Gotama. Kemudian pesan sekaligus petunjuk dari Resi Gotama kepada anak-anaknya untuk melakukan pertapaan di hutan Sunyapringga, Guwarsi melakukan tapa ngalong dan berganti nama menjadi Subali, Guwarsa melakukan tapa ngidang dan berganti nama menjadi Sugriwa serta Anjani masih tetap menjadi Dewi Anjani serta melakukan pertapaaan didekat telaga somala.
Kisah yang sangat pahit dialami oleh Resi Gotama karena harus menanggung akibat sumpah yang dilakuakn dengan mengutuk istrinya Dewi Indradi, tetapi imbas dari kutukan tersebut adalah kepada anak-anaknya yang berubah wujud menjadi seekor kera.
Kemudian tentang rasa cinta lama yang bersemi kembali dari Dewi Indradi kepada Bathara Surya saat masih menjadi hapsari kahyangan, yang mana membuat Resi Gotama tumbuh rasa cemburu yang berlebih.
Dan seharusnya sebagai adegan suami yang marah kepada istri yang jelas-jelas ketahuan selingkuh, pukulan atau tamparan harusnya dilakukan. Tetapi tidak dengan Resi Gotama, kutukan yang teramat pedih yang harus dipilih dan dilakukan agar apa yang diperbuat istrinya mendapatkan karma yang sesuai dengan perbuatan.
Leave a Reply