Apa Anda pengguna sistem operasi UNIX? Jangankan untuk menggunakan, sepertinya tidak banyak yang tahu sistem operasi UNIX. Produk ini berupa sistem operasi perangkat lunak, bermula dari projek Multics (Multiplexed Information and Computing Service) yang dilakukan oleh American Telephone and Telegraph (AT&T), General Electric (GE), dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada 1965.
Banyak varian sistem operasi yang lahir dari embrio UNIX, misalnya Windows yang diproduksi Microsoft, Solaris yang diproduksi Sun Microsystem, Sun Os, BSD, FreeBSD, Xenix, dan masih banyak lagi. Kendati demikian, perangkat lunak turunan UNIX ini tidak gratis. Meskipun sudah membeli, source code tidak terbuka sehingga tidak dapat dimodifikasi dan disebarkan. Adapun yang gratis, versi tersebut tidak sepenuhnya bisa dimodifikasi.
Richard Stallman menangkap komersialisasi industri software sebagai penindasan terhadap kebebasan manusia. Pada 1980-an, ia mulai berhadapan dengan perusahaan Symblolics (perusahaan yang didirikan oleh beberapa hacker) yang berusaha mengganti free software yang digunakan di laboratorium dengan software buatan mereka. Sebagai upaya perlawanan, pada 1983 Stallman meluncurkan Free Software Movement untuk mengembangkan sistem operasi GNU.
GNU, akronim berulang GNU’s Not Unix, merupakan sistem operasi yang akan disatukan oleh orang-orang yang bekerja sama untuk kebebasan semua pengguna perangkat lunak. Meskipun pada 1985 dipaksa untuk berhenti dan menandatangani perjanjian tertutup, Stallman tetap lantang melawan mereka dengan menambahkan tulisan pada Manifesto GNU untuk meminta dukungan dalam mengembangkan sistem operasi GNU. GNU inilah yang dikembangkan Linus Torvalds sebagai dasar pembangunan sistem operasi Linux/GNU.
“… Penjual perangkat lunak ingin membagi pengguna dan menaklukkan mereka, membuat setiap pengguna setuju untuk tidak berbagi dengan orang lain. Saya menolak untuk memutuskan solidaritas dengan pengguna lain dengan cara ini. Saya tidak dapat dengan hati nurani menandatangani perjanjian kerahasiaan atau perjanjian lisensi perangkat lunak. Selama bertahun-tahun saya bekerja di dalam Lab Kecerdasan Buatan untuk melawan kecenderungan semacam itu dan ketidakramahan lainnya, tetapi akhirnya mereka bertindak terlalu jauh: Saya tidak bisa tetap berada di institusi di mana hal-hal seperti itu dilakukan untuk saya di luar kehendak saya…”
Richard Stallman, GNU.org
Gerakan Stallman dalam menentang komersialisasi industri software tidak berhenti di sini. Oktober 1985, ia mendirikan Free Software Foundation dengan misi mempromosikan kebebasan pengguna komputer di seluruh dunia serta membela hak semua pengguna perangkat lunak. Namun gerakan itu tidak berjalan lancar. Tidak semua pengguna dan pendukung perangkat lunak setuju dengan gerakan perangkat lunak bebas. Perbedaan cara berpikir dalam Free Software Foundation, menimbulkan perpecahan di tahun 1993 dan mulai berkampanye atas nama open source.
“…Ketika kami menyebut perangkat lunak “gratis”, kami bermaksud menghormati kebebasan esensial pengguna: kebebasan untuk menjalankannya, untuk mempelajari dan mengubahnya, dan untuk mendistribusikan kembali salinan dengan atau tanpa perubahan. Ini adalah masalah kebebasan, bukan harga, jadi pikirkan “kebebasan berbicara”, bukan “bir gratis”….”
Richard Stallman, GNU.org
Stallman menegaskan bahwa perjuangannya dalam gerakan ini tidak terletak pada barang yang gratis, melainkan kebebasan itu sendiri.
“… Kebebasan ini sangat penting. Mereka penting, tidak hanya untuk kepentingan pengguna individu, tetapi untuk masyarakat secara keseluruhan karena mereka mempromosikan solidaritas sosial—yaitu, berbagi dan kerja sama. Mereka menjadi lebih penting karena budaya dan aktivitas kehidupan kita semakin digital. Dalam dunia suara digital, gambar, dan kata-kata, perangkat lunak bebas menjadi semakin penting untuk kebebasan secara umum….”
Richard Stallman, GNU.org
Hingga kini Stallman masih eksis bergerak melawan dan mengkritisi industri-industri software (lihat di stallman.org). Selain itu, penemuan, tulisan, dan penelitiannya, dibagikan bebas kepada setiap orang yang menginginkan.
“…Saya dibangun di sebuah laboratorium di Manhattan sekitar tahun 1953, dan pindah ke MIT Artificial Intelligence Lab pada tahun 1971. Hobi saya meliputi kasih sayang, tarian rakyat internasional, terbang, memasak, fisika, perekam, permainan kata, fandom fiksi ilmiah, dan pemrograman; Saya secara ajaib dibayar untuk melakukan yang terakhir. Sekitar setahun yang lalu saya berpisah dengan komputer PDP-10 yang telah saya nikahi selama sepuluh tahun. Kami masih saling mencintai, tetapi dunia membawa kami ke arah yang berbeda. Untuk saat ini saya masih tinggal di Cambridge, Massachusetts, di antara kenangan lama kami. “Richard Stallman” hanyalah nama biasa saya; Anda bisa memanggil saya “RMS”…”
Richard Stallman, Stallman.org
Bergerak Dalam Ruang Khusus
Dalam dunia aktivis, kita banyak dikenalkan dengan tokoh-tokoh luar biasa yang mampu mengubah keadaan dan melawan penindasan. Sosok Stallman tidak jauh berbeda dengan tokoh aktivis lainnya yang berjuang melawan kekuasaan yang merampas kebebasan yang seharusnya dapat dinikmati oleh setiap manusia itu sendiri.
Perlawan Stallman terhadap industri-industri software mampu menggugah semangat untuk bergerak memperjuangkan kebebasan maupun semangat untuk memberikan karya demi kepentingan manusia.
Stallman, bergerak dalam ruang khusus sehingga wajar bila tidak banyak aktivis sosial mengenalinya. Dunia digital adalah tempat perjuangannya tanpa melupakan dirinya sebagai manusia dan masih memperjuangkan manusia lainnya. Namun perbedaan ruang perjuangan dalam kalangan aktivis bukan berarti alasan untuk tidak mengenal sosoknya.
Sumber:
- Ritchie, D.M.; Thompson, K. (July 1978). “The UNIX Time-Sharing System”. Bell System Tech. J. USA: American Tel. & Tel. 57 (6): 1905–1929. doi:10.1002/j.1538-7305.1978.tb02136.x
- http://www.komputasi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1111015270
- https://stallman.org
- https://www.gnu.org
- https://www.fsf.org
Leave a Reply