Judul: Batman v Superman: Dawn of Justice
Sutradara: Zack Snyder
Pemain: Ben Affleck, Henry Cavill, Any Adams, Jesse Eisenberg, Gol Gadot
Produksi: DC Comics
Rilis: 25 Maret 2016
Semenjak mulai santer diberitakan beberapa tahun yang lalu, mega proyek “Batman versus Superman” sudah berisik di media sosial. Para kritikus hingga penonton layar kaca sudah menanti-nantikan kemunculan dua tokoh legendaris ini. Hal tersebut mau tidak mau memunculkan ekspektasi menggebu. Dan tepat pada 25 Maret kemarin, film bertajuk “Batman v Superman: Dawn of Justice” akhirnya mulai rilis.
Sutradara Zack Snyder dengan apik menyuguhkan dialog dan adegan seru dengan balutan rumah produksi DC Comics. Berbeda dengan pesaingnya, Marvel-yang lebih banyak menyuguhkan adegan humor nan konyol, DC Comics lebih memperkuat dialog serius dan filosofis seperti sebagian besar film garapan mereka.
Sekitar 60 menit awal, Anda tidak akan disuguhkan adegan jotos-jotosan selayaknya film superhero pada umumnya. Zack Snyder memulai film dengan cerita tentang perkenalan dan pembangunan masing-masing karakter. Apalagi ini adalah kali pertama Batman versi Ben Affleck muncul. Menjadi logis jika pada akhirnya Batman dan Superman harus beradu otot.
Pertarungan keduanya membuat umat manusia mengalami kebingungan sekaligus mendapati ancaman serius. Mereka terbelah menjadi dua bagian dalam upaya pencarian sosok pahlawan yang benar-benar mereka butuhkan. Kedua superhero ini juga sibuk bertarung untuk memenangkan siapa paling pantas menjadi pahlawan di bumi. Tanpa sadar, pertarungan yang mereka jalani berimbas pada kehancuran manusia dan lingkungan di sekitarnya.
Tatkala masih sibuk berkonflik ria, tetiba Lex Luthor muncul. Ia adalah penjahat paling menakutkan dengan kekuatan maha dahsyat. Kedatangannya mengancam kota Gotham. Sekali lagi, kehidupan umat manusia terancam yang berujung bencana besar yang tak dapat dihindari.
Bagian paling menarik dari film ini ada di belakang cerita, tepat tatkala wonder women muncul. Dengan iringan musik anggun nan heroik, wonder women baru ini menjadi sosok kuat penyelesaian masalah. Aksi-aksinya memukau, ia adalah cara terbaik untuk melawan stereotip wanita sebagai sosok yang lemah.
Secara umum, film ini cukup nikmat dijadikan pengisi akhir pekan. Penantian panjang nan melelahkan akan pergulatan dua pahlawan besar bisa jadi akan terasa njomplang jika Anda terlanjur biasa menonton film garapan Marvel. DC Comics menawarkan cara yang berbeda-cara yang dewasa-dengan cerita ala orang dewasa. Karenanya, film ini akan terasa sulit dipahami oleh anak-anak secara dialog dan makna film.
Para pemeran tetap tampil dengan maksimal. Ben Affleck dan Henry Cavill memberikan kualitas akting jempolan yang dapat mencegah kebosanan pada satu jam awal film. Setiap dialog, pergerakan tubuh, hingga intonasi mereka mampu memperkuat karakter yang mereka perankan. Dan jangan lupakan Gol Gadot, didapuk sebagai pemeran wonder women, ia tampak anggun nan strong dalam setiap adegan. Pun begitu dengan Jesse Eisenberg yang nyentrik dengan karakter Lex Luthor.
Anda harus sepenuhnya ikhlas memaknai cerita yang padat dan tebal di film ini. Karena kekuatan utama sebenarnya ada pada alur cerita, bukan pada special effect atau beringasnya bentrokan yang terjadi. Film ini akan membekas dalam ingatan dalam waktu yang lama, bukan hanya karena keduanya adalah pahlawan hebat yang melegenda sejak lama. Tapi juga karena alasan perbedaan dan pertikaian keduanya yang memang umum terjadi di kehidupan setiap manusia.
Sumber gambar: http://images-cdn.moviepilot.com/images/c_fill,h_1080,w_1920/t_mp_quality/ty8rbvbstatk0zau85oz/does-this-leaked-batman-vs-superman-script-spoil-everything-batman-vs-superman-leak-reve-820594.jpg