Judul : I Am Hope
Sutradara: Adilla Dimitri, Renaldo Samsara
Pemain: Tatjana Saphira, Tio Pakusadewo, Fachri Albar, Ray Sahetapi, Fauzi Baadilla, Alesandra Usman, Feby Febiola, Ine Febriyanti, Ario Wahab, Kenes Andari
Produksi: Alkimia Production
Rilis: 19 Februari 2016
Jalan Cerita
Film “I Am Hope” adalah kisah drama yang ditulis berdasarkan kisah nyata. Film ini bercerita tentang seorang gadis bernama Mia dengan segala keterbatasan dan mimpinya. Ia terlahir dari keluarga berkecukupan dan dibesarkan dengan kasih sayang yang berkecukupan pula.
Mia menderita penyakit kanker yang selama ini menyelimuti kehidupannya. Ibunya dahulu meninggal karena penyakit yang sama. Meski menderita kanker, Mia tak pernah putus asa untuk mewujudkan mimpi membuat drama teater besar.
Dalam mewujudkan mimpinya tersebut, Mia mendatangi produser rumah produksi terkenal. Namun, gayung tak bersambut. Sang sutradara tidak bisa ditemui karena alasan kesibukan. Bersama bayangan wanita bernuansa pelangi, ia tetap berjuang untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut.
Suatu ketika, Mia bertemu dengan David, aktor utama pertunjukkan teater. Keduanya terjebak cinta pada pandangan pertama hingga akhirnya menjalin hubungan. Lewat hubungan tersebut, Mia bertemu dengan produser bernama Rama Sastra. Setelah bercerita tentang proyeknya, Rama menyetujui untuk membantu Mia mewujudkan mimpinya.
Kebahagiaan menyelimuti hati Mia. Namun, sebelum mulai menggarap proyek teaternya, Mia diharuskan untuk menjalani operasi pengangkatan sel kanker. David dan wanita bernuansa pelangi tak henti-hentinya memberikan Mia semangat. Akhirnya, operasi tersebut berhasil. Mia kembali seperti orang sehat lainnya.
Proyek pembuatan teater berlanjut. Mia yang masih dalam tahap penyembuhan turut andil langsung. Ia memaksakan diri untuk terlibat langsung dalam proyek tersebut. Beberapa kali ia terjatuh, namun keteguhan hatinya menjadikan proyek tersebut sukses.
Ulasan Tentang Film
Karakter Mia dengan penyakit kankernya terasa elok diperankan oleh Tatjana Saphira. Tatjana terlihat begitu profesional dan totalitas dalam memerankan karakter sendu ala Mia. Meski diawal banyak pihak yang meragukan aktingnya, tapi Tatjana berhasil membuktikan bahwa ia adalah pilihan yang tepat.
Selain Tatjana, Fachri Albar juga memberikan nuansa yang berbeda dalam film ini, meski tak bisa dikatakan istimewa. Apalagi jika membandingkan dengan penampilannya di Film Alexandria. Terasa ada yang kurang dan tidak maksimal. Sepertinya, Fachri menyesuaikan perannya dengan mengimbangi akting Mia. Selain kedua karakter di atas, ada juga Tio Pakusadewo yang berperan sebagai ayah Tatjana Saphira. Khusus untuk Om Tio, aktingnya jempolan, tak perlu diragukan lagi.
Meyakini Harapan, Menolak Keputusasaan
Film ini mengajarkan agar tak mudah putus asa dalam menjalani kehidupan. Percaya pada harapan untuk terus berkarya dan menanamkan sikap optimisme diajarkan oleh Mia. Meski semenjak awal ia sadar akan penyakit kanker yang dideritanya, ia tanpa putus asa mewujudkan mimpinya.
Lantas, siapakah wanita bernuansa pelangi? Wanita bernuansa pelangi adalah perwujudan harapan. Ia seperti bayangan positif yang senantiasa menemani Mia-yang muncul sebagai akibat sikap optimis Mia akan adanya Harapan. Selayaknya slogan film, “Harapan adalah mimpi yang tidak pernah tidur.”
Sebagaimana film ini, hidup juga mengajarkan untuk senantiasa percaya bahwa takdir bisa berubah dan dirubah. Bahkan, di titik terendah pun kita diwajibkan untuk senantiasa optimis dan tidak putus asa. Sebaik-baiknya pandangan hidup adalah tidak pesimis, apalagi menyerah. Sedangkan, tiada hal lebih hebat melebihi keyakinan akan harapan. Dan harapan itu selalu ada. Karena Tuhan menyayangi mereka yang terus berharap dan tiada berputus asa.
Sumber gambar: http://3.bp.blogspot.com/-llGdXKv_tKY/VjhJEhc5jKI/AAAAAAAABAk/UAe1YqWg3d8/s1600/i-am-hope.jpg