Judul : Love and Faith
Sutradara : Benni Setiawan
Pemain : Rio Dewanto, Laura Basuki, Dion Wiyoko, Ferry Salim, Iszur Muchtar dan Verdi Solaiman
Produksi : Emotion Entertainent dan Majalah Marketing
Rilis : 5 Maret 2015
Film yang diproduksi oleh E-Motion Entertainment & Majalah Marketing ini merupakan film dengan latar belakang sekitaran tahun 1937 -1967. Film ini merupakan kisah nyata perjuangan Kwee Tjie Hoei untuk mempertahankan Bank NISP di Indonesia. Sebuah kisah inspiratif menceritakan kegigihan yang disertai dengan deru air mata untuk bertahan dari kepungan penjahat dan kondisi yang tidak bersahabat. Kisah yang menceritakan bertahannya Bank NISP dari pailit.
Film dimulai dengan cerita mengenai kehidupan Kwee Tjie Hoei atau Karmaka Surjaudaja (Rio Dewanto) kelahiran Hokja, Tiongkok. Tepat pada usia 10 bulan Kwee Tjie Hoei bersama ibunya meninggalkan kampung halaman untuk menyusul ayahnya, Kwee Tjie Kui (Ferry Salim) yang telah tinggal di Bandung lebih dulu.
Cerita berlanjut saat masa kanak-kanak yang ia lalui dengan penuh keterbatasan. Akhirnya ia memutuskan untuk bekerja demi memenuhi biaya sekolahnya dan biaya sekolah adiknya, Kwee Tjie Ong (Dion Wiyoko). Sebagai akibat dari kehidupannya yang juga diselingi kerja, kelulusannya di SMA menjadi bersamaan dengan sang adik. Menjelang masuk dunia perkuliahan, kakak-adik tersebut dihadapkan pada kondisi dimana salah satu dari mereka harus berkorban untuk menghidupi dan membiayai sekolah yang lain. Pada akhirnya, Kwee Tjie Hoei lagi-lagi memutuskan untuk melepaskan mimpinya dan membiarkan sang adik masuk jurusan kedokteran yang diidamkan sejak kecil.
Kwee Tjie Hoei akhirnya menjadi guru olah raga di sekolah Tionghoa bernama Nan Hua. Hari pertama mengajar ia berkenalan dengan murid perempuan bernama Lim Kwei Ing (Laura Basuki) yang membuatnya jatuh cinta. Namun, Kwee Tjie Hoei berusaha menjaga jarak. Selain karena ia adalah seorang guru, Lim Kwei Ing adalah gadis yang berasal dari keluarga kaya raya. Ayahnya adalah pemilik salah satu bank terbesar di Kota Bandung. Kisah cinta yang hampir sama dengan cerita di film A Long Visit Aka My Mom.
Dengan segenap perjuangan dan pengorbanan, akhirnya sepasang kekasih antara guru dan murid tersebut menikah. Setelah menikah, Kwee Tjie Hoei mendapat amanat untuk menyelamatkan bank yang saham terbesarnya merupakan atas nama sang mertua. Bank tersebut sedang mengalami kesulitan besar dan diambang bangkrut karena banyak pengkhianat yang menggerogoti aset. Dalam perjuangannya membangun kembali bisnis sang mertua, Kwee Tjie Hoei mengalami percobaan pembunuhan tiga kali.
Alur cerita berlanjut dengan kisah heroik dimana Kwee Tjie Hoei berhasil memukul mundur jajaran direksi nakal dan menggiring mereka diproses kejaksaan. Singkat cerita, bank yang sudah bebas dari para penghianat tersebut dijalankan bersama karyawannya dengan penuh semangat. Sayangnya, kondisi ekonomi sedang tidak berpihak pada mereka. Pada tahun 1965 terjadi kekacauan politik, ekonomi dan keamanan yang menyebabkan pemerintah harus mengambil kebijakan moneter menurunkan nilai uang Rp.1000 menjadi Rp.1,-. Masyarakat segera saja panik, terutama mereka yang menabungkan uangnya di bank.
Pada kondisi tersebut, terjadi pergulatan emosi besar dalam setiap adegan yang diperankan dengan apik oleh Rio Dewanto dengan Laura Basuki. Sebagai seorang istri, Lim Kwei Ing senantiasa menguatkan suami. Hal tersebut benar-benar menggambarkan sepasang suami istri yang bahu-membahu berjuang menghadapi tantangan. Sebagaimana pepatah bijak “Beside a great man, there are a greatest woman”.
Film ini mengajarkan bagaimana bertahan dalam menghadapi masa-masa sulit dalam hidup. Dalam menghadapi segala permasalahan ada tiga senjata milik Kwee Tjie Hoei yang bisa digunakan acuan yakni tekad, keyakinan dan pertobatan. Bahwa hidup adalah pilihan, pilihan yang harus diperjuangkan dengan segala kemungkinan dan konsekuensi untuk dikorbankan.
Trailer film Love and Faith
[fresh_video url=”http://www.youtube.com/watch?v=SCfX1gfyag8″]
Leave a Reply