Produksi : J.T.S. Moore
Pemain : Linus Torvalds, Richard Stallman, Eric Raymond, Larry Augustin, Bruce Perens, Michael Tiemann, Brian Behlendorf, Frank Hecker, Chris DiBona, Nick Moffitt, Donnie Barnes, Rob Malda, The GNU/Stallmans, Marc Merlin
Sutradara : J.T.S. Moore
Tahun : 2001
Saya menabrak Craig Mundie di lift. Saya melihat lencananya dan berkata, “Ah, saya melihat Anda bekerja untuk Microsoft.”
Monolog singkat Eric S. Raymond pembuka film dokumenter yang dirilis 2001 dengan judul “Revolution OS”.
Dia kembali menatapku dan berkata, “Oh ya, dan apa yang kamu lakukan?”
Dan saya pikir dia tampak agak meremehkan, maksud saya di sini adalah pria dengan setelan jas yang melihat seorang peretas yang berantakan.
Jadi aku memberinya tatapan seribu yard dan berkata, “Aku adalah mimpi terburukmu.”
Revolution OS mengisahkan perjalanan perangkat lunak yang berlandaskan open source (sumber terbuka) dalam melawan perangkat lunak close source (sumber tertutup). Banyak dari kalangan aktivis mahasiswa menyebutnya pertarungan antara ideologi kapitalis dan sosialis. Perangkat lunak sumber tertutup dimaknai sebagai kapitalis yang memonopoli penggunanya dengan memberi batas kebebasan dalam menggunakan perangkat lunaknya dengan tidak memberikan source meskipun sudah membayarnya. Sedangkan perangkat lunak sumber terbuka yang didefinisikan sebagai sosialis yang memberikan kebebasan bagi penggunanya, bebas bukan dalam arti gratis, namun bebas dalam arti kebebasan (Bebas untuk menjalankan perangkat lunak untuk tujuan apapun; Bebas untuk mempelajari dan mengubah perangkat lunak; Bebas untuk menyalin perangkat lunak, sehingga Anda dapat membantu tetangga Anda; Bebas untuk memajukan perangkat lunak, dan merilisnya ke publik, sehingga komunitas dapat menikmati keuntungan tersebut).
Sebelum diangkat menjadi film, kisah perlawanan Richard Stallman, Linus Torvalds, Eric S. Raymond, Bruce Parens, dan teman-temannya dalam melawan bisnis monopoli software sudah gencar dan lama dilakukan. Hal tersebut yang membuat film ini menuai banyak kritik dari para pihak yang berseberangan. Kritikan “pedas-pedas nylekit” mengalir di berbagai media internasional, di antaranya: The New York Times menyalahkan keberpihakannya, Toxicuniverse.com menyebutnya sebagai propaganda, serta Slashdot secara terang-terangan menilai tidak memenuhi pokok dokumenter. Meski begitu, nyatanya, film ini mampu memenangkan film dokumenter terbaik di The Savannah Film and Video Festival dan The Kudzu Film Festival.
Film berdurasi 85 menit ini didominasi dengan wawancara dari para tokoh pelaku sejarah perkembangan open source. Wawancara dirangkai oleh JTS Moore menjadi cerita yang saling berkesinambungan antar tokoh satu dengan tokoh lainnya. Tidak ada pemeran pengganti dalam film ini, semua tokoh dalam film langsung diperankan oleh pelaku itu sendiri. Begitu menontonnya kita akan merasa puas, karena mendengarkan sejarah dari pelaku sejarah, apalagi berupa video yang dapat langsung menangkap ekspresi saat para tokoh bercerita.
Penonton tidak perlu khawatir mencari referensi tentang sistem operasi, Linux, ataupun Open Source. Sebelum memasuki isi cerita, Sue Herera, reporter dari Business Center, mengantarkan penonton menuju jalan cerita dengan memberitakan kondisi industri komputer yang didominasi oleh sistem operasi Windows yang menghadapi tantangan kuat dari Linux. Tom Costello, jurnalis berita saham mengatakan, kesempatan yang bagus untuk menjelaskan keberadaan Linux. Komentar lain muncul dari Linus Torvalds, creator Linux kernel, menjelaskan dengan ringkas mengenai sistem operasi serta bagaimana cara kerjanya. Dan juga Bruce Perens, author open source definition, dengan nada khasnya yang kalem menerangkan seputar open source.
Keberadaan Linux dan gerakan open source tidak terlepas dari free software movement yang dicetuskan oleh Richard Stallman. Bahkan oleh para pendukungnya, Stallman diagungkan sebagai seorang filsuf modern. “Mereka menganggap Richard Stallman sebagai filsuf hebat, dan menganggap saya sebagai insinyur,” ungkap Linus Torvalds dengan seutas senyuman di bibirnya. Di sisi lain, Stallman menjelaskan perjalanan panjang dari bergabungnya Stallman dengan MIT Artivicial Intelegence Lab 1970 hingga dicetuskannya free software movement. Pria berambut panjang ini menceritakkan setiap aktivitas tahun demi tahun sesuai dengan capaiannya. Sementara itu, Bruce, Eric, Linus, Michael Tiemann, Co-Founder Cygnus Solution, dan Larry Augustin, Ph.D. CEO VA Linux System, memberi tambahan cerita keterlibatannya dalam gerakan yang dilakukan Stallman.
Alur film yang luwes mengarahkan penonton menuju perkembangan open source dari masa ke masa. Perbedaan pandangan filosofis antara Stallman dan Bruce, membuat Bruce akhirnya menetapkan langkah untuk menulis dan mengampanyekan open source beserta nilai-nilainya. Dari titik Oracel dan Natscape merasa perlu untuk mengikuti gerakan Bruce dengan membuka source mereka. Hal ini membuat Linux yang sedari awal memang software open source menguatkan posisinya terhadap Microsoft. Di samping itu Microsoft dibuat kalang kabut dengan munculnya demonstrasi dan gerakan yang merasa dirugikan oleh produk Microsoft.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap Stallman, Linus memberikan penghargaan Linus Community Award kepada Stallman. Hal itu disambut dengan candaan oleh Stallman. Dalam pidatonya ia mengatakan, “Memberikan penghargaan Linus Tordvalds kepada Free Foundation seperti memberikan penghargaan Han Solo kepada armada pemberontak,” disambut tawa penonton pun bergemuruh dalam panggung.
The GNU/Stallmans, band cover rock hacker yang beranggotakan Rob Antonio, Brian Biles, Kevin Collins, Robert Flemming, Brad Grantham, Pat McGovern, Scott McNeil, dan vokalis John Mark Walker, menutup film ini dengan lagu yang ditulis Stallman dengan judul The Free Software Song Januari 1, 1993.
Free Software Song
Join us now and share the software;
You’ll be free, hackers, you’ll be free
Join us now and share the software;
You’ll be free, hackers, you’ll be freeHoarders can get piles of money
That is true, hackers, that is true
But they cannot help their neighbors;
That’s not good, hackers, that’s not goodWhen we have enough free software
At our call, hackers, at our call
We’ll kick out those dirty licenses
Ever more, hackers, ever moreJoin us now and share the software;
You’ll be free, hackers, you’ll be free
Join us now and share the software;
You’ll be free, hackers, you’ll be free
Leave a Reply