Produksi : Genta Buana Pitaloka
Pemain : Anto Wijaya, Candy Satrio, Rachma Azhari, Roy Jordy, Erina G.D, Suzanna Meilia, Jill Carisa, Chairil J.M, Fitria Anwar, Irman F.R Heryana, Anika Hakim, Teddy Uncle
Sutradara : Dasri Yacob
Tahun : 2000

Sekembalinya Mahasura bertemu dengan keluarga di Padepokan Sugaluh, mereka kembali membangun aktivitas padepokan seperti sedia kala. Galuh dan Suliwa pun merasakan hal yang berbeda karena hubungan mereka direstui oleh Mahasura dan Nyai Dewi sintawati. Namun baru sepekan berada di padepokan, Suliwa mengajak Galuh untuk berkelana sebagai sepasang pendekar. Membantu rakyat lemah, membela kebenaran sekaligus belajar mengarungi kehidupan yang bermacam-macam.
Dalam perjalanan mereka tergugah dan memutuskan berhenti pada sebuah desa. Mereka melihat kondisi rakyatnya merasakan ketakutan tiap kali ada orang baru datang ke desa. Lantas mereka mendatangi dan bertanya apa yang sedang terjadi dan diketahui ternyata di desa tersebut banyak orang hilang diculik raksasa.
Suliwa dan Galuh bermaksud menolong dengan diantarkan bekel desa menuju sebuah goa markas raksasa bersembunyi. Ternyata raksasa sedang melakukan ritual tumbal mengorbankan nyawa manusia agar rajanya dapat hidup kembali. Tiba-tiba raksasa menyerang Suliwa dan Galuh karena menganggap akan mengganggu ritual yang akan dijalani.
Raksasa mampu membuat Suliwa dan Galuh terluka. Tak kurang akal, dengan mata batinnya, Suliwa meminta bantuan kepada Pangeran Suryapati, gurunya. Gurunya memberikan saran untuk mengelabui dengan cara menyerupai raja raksasa bernama Dewata Cengkar. Tidak butuh waktu, Suliwa dapat mengalahkan raksasa dan menyelamatkan tawanan.
Selang sepekan kemudian, sang raksasa merasa telah ditipu oleh umat manusia dan berniat balas dendam. Rombongan raksasa akhirnya keluar dari goa dan mencari Suliwa yang telah menipu wujud raja mereka. Dalam perjalanan, rombongan raksasa bertemu dengan Segawon Lanang, siluman serigala yang ingin mengajak kerja sama untuk membuat perhitungan kepada Suliwa. Siluman serigala mengajak untuk menyerang Kerajaan Malwapati dengan membuat membunuh rakyatnya satu persatu agar sang Raja Angling Dharma kebingungan. Usut punya usut, siluman serigala tersebut adalah orang tua dari perempuan serigala yang pernah dikalahkan oleh Prabu Angling Dharma semasa masih berkelana menjadi seorang pendekar.
Kemelut di Malwapati tak terelakkan. Banyak rakyat yang tewas mengenaskan dengan luka tidak wajar. Patih Batik Madrim terlihat marah mendapatkan laporan dari Tumenggung Prabaskara. Kemudian, Batik Madrim memberi kabar kepada Prabu Angling Dharma. Sang prabu memberi perintah kepada Batik Madrim untuk memperketat penjagaan batas kota dan melakukan penambahan prajurit pada saat ronda malam.
Sampai pada suatu malam, rombongan raksasa datang bersama siluman serigala menyerang Malwapati. Prabu Angling Dharma dan Patih Batik Madrim yang datang menghadapi merasa kewalahan karena setiap pukulan dihujamkan mental. Kemudian datanglah Suliwa membantu sang prabu melawan raksasa tersebut. Suliwa yang sebelumnya mendapat wangsit tentang raksasa yang hanya bisa dikalahkan kalau bayangan tubuhnya diserang. Rombongan raksasa dan siluman serigala berhasil dikalahkan dan menghilang tanpa jejak bersama angin yang berhembus.
Setelah kejadian penyerangan itu, Suliwa menceritakan kepada Sang Prabu bahwa raksasa tersebut harus dikembalikan ke alamnya dengan menutup dengan goa dengan batu besar. Agar kelak tidak mengganggu rakyat Malwapati dan membunuh orang yang tidak bersalah.
Dendam menjadi pesan hidup seorang manusia yang hanya akan menjadi sumber kehancuran. Ditampilkan dalam episode di atas, siluman serigala bermaksud membalaskan kematian anaknya. Pun halnya dengan kehidupan manusia dalam bersosial masyarakat, lebih baik memaafkan kepada orang yang telah berbuat kesalahan. Karena manusia hidup mencari saudara, bukan musuh. Jadi belajar menghilangkan rasa dendam yang ada dalam dasar hati setiap dihadapkan pada semua masalah dengan kesabaran dan keikhlasan sebagai penangkalnya.
Leave a Reply