Tradisi galak gampil yang biasa dilakukan pada saat perayaan ‘Idul Fitri masih sangat lekat menjadi tradisi masyarakat
muslim Indonesia. Budaya seperti ini merupakan media silaturahmi dengan keluarga atau dengan para tetangga untuk salaing memaafkan atas kekhilafan atau kesalahan yang pernah dilakukan. Tradisi galak gampil dilakukan biasanya selepas sholad idzul fitri sampai beberapa hari berikutnya.
Anak kepada kedua orang tuanya melakukan sungkeman, adik kepada kakaknya yang tua mengunjungi yang lebih tua atau yang dituakan, yang kaya mengunjungai yang miskin atau sebaliknya untuk meminta maaf atau saling mengikhlaskan semua kesalahan diantara meraka. Dengan memakai pakaian yang serba baru antar tetangga saling berkunjung, hal ini mungkin hanya biasa dilakukan setahun sekali. Mungkin kalau hari biasa agak sulit saling memaafkan ketika terjadi perselisihan antara saudara atau dengan tetangga. Tetapi di bulan fitri, orang akan lebih mudah mengikhlaskan kesalahan orang lain.
Bahkan, tradisi silaturahmi (dalam istilah masyarakat Islam) atau galak gampil (istilah di kampung atau di masyarakat desa) sekarang juga dilakukan di tataran semua tingkatan dengan bermacam model kegiatannya. Bagi anak-anak, galak gampil adalah hari yang paling ditunggu setiap tahunnya. Sebab pada hari itu menjadi kesempatan yang tepat bagi mereka untuk mendapatkan sangu riyoyo biasanya berupa atau uang baru untuk sangu lebaran. Hal ini mirip dengan tradisi masyarakat Tionghoa ketika merayakan hari raya keagamaannya dengan memberikan angpao (uang pesangon). Menyenangkan sekali melihat raut wajah yang riang gembira terpancar di paras mereka. Setumpuk angan-angan berputar di benak kepala anak-anak yang masih lugu. Andaikata uangku banyak, aku akan beli sepatu untuk sekolah, atau aku mau beli mainan, baji baru, buku atau yang lain dech. Begitu kira-kira gambaran dalam benak mereka.
Idul Fitri kerap kali identik dengan galak gampil. Artinya, perayaan hari kemenangan bagi umat Islam penuh keberkahan bagi semua umat. Mungkin istilah galak gampil bisa diartikan menggalakkan/menyerukan (galak) untuk memudahkan atau membuat lebih mudah (gampil) dalam memaafkan kesalahan orang lain. Atau mungkin pembaca avepress.com punya kalimat lebih pas atau tepat untuk mengartikan istilah galak gampil tersebut. Yang jelas, maksud dari diadakannya galak gampil adalah sebagai media untuk memfasilitasi umat Islam bersilaturahmi dan sama-sama memaafkan atau mengikhlaskan kesalahan satu sama lainnya. Tentu tradisi positif ini selayaknya dipertahankan bahkan dikembangkan sebagai media untuk menyelesaikan konflik atau persoalan di mana saja. Semoga!
Leave a Reply