Taman Sari adalah sebuah tempat peristirahatan dan pemandian para permasuri dan selir Raja Yogyakarta yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono I hingga III. Bangunan ini sengaja dibuat sebagai simbol kecintaan raja pada selir dan anak-anaknya. Di bagian depan bangunan ini terdapat lorong menuju lokasi pemandian. Tidak hanya para permasuri dan selir, tempat ini juga digunakan anak raja untuk beristirahat dan sebagai wahana hiburan di kala itu.
Sebelum menuju lokasi tersebut, juga terdapat area peristirahatan untuk meletakkan alat musik gamelan dan juga sanggar tari untuk pada anak raja yang ingin memainkan alat musik dan melatih jiwa keseniannya.
Di dalam bangunan terdapat 2 kolam terpisah untuk permandian. Di samping kanan terdapat menara yang tinggi, dimana raja bisa menikmati, melihat dan mangawasi para selir dan anaknya yang sedang menikmati pemandian kolam.
Untuk pemandian permasyuri dan istri, raja akan melemparkan bunga dari atas menara tersebut. Jika ada diantara mereka yang mendapat lemparan itu, maka dia akan menempati kolam lain yang lebih privat hanya bersama raja. Di dalam area kolam pemandian tersebut juga ada ruangan penghangat badan. Raja sangat mengangungkan istri-istrinya, sehingga beliau sengaja membuat area kolam pemandian ini secara khusus dan menjadi simbol cinta terhadap permasyuri dan selirnya. Menginjak kepemimpinan Sultah Hamengku Buwono IV, area ini sudah tidak digunakan lagi dan menjadi cagar budaya wisata di Yogyakarta.
Leave a Reply