Siapa yang tidak kerasan apabila disuruh berbelanja di pasar, di Mall atau Supermarket. Belanja atau shopping dalam istilah populernya senantiasa menjadi sesuatu yang paling mengasyikan, apalagi bila belanja tersebut dilakukan ditempat yang terkesan berkelas atau hight class. Tentu sebagian besar orang pasti merasa bangga, sebab di samping memang untuk memenuhi kebutuhan pokok tetapi tentu juga akan menaikan prestige.
Berbeda dengan belanja yang satu ini, boleh dikatakan agak langka bahkan unik. Sebab tempat belanja atau pasar di daerah kota Banjarmasin berada diatas air ditepian pantai. Tentu ini akan membawa kesan tersendiri bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestic, berbagai keunikan akan kita jumpai selama berada dipasar apung tersebut. Untuk bisa mencapai pasar tradisional kebanggaan putra banjar tersebut tidaklah sulit, pasar yang memulai kegiatan transaksi mulai pukul 05.00 wita dan berakhir pukul 10.00 pagi berada sekitar 5 km dari pusat kota Banjarmasin. Ada dua alternative alat transportasi yang disewa atau carter yaitu melalui jalan darat dengan menggunakan jasa taxi dengan tarif kurang lebih Rp. 50.000, – an atau melalui rute air dengan menyusuri sungai Martapura yang berada tepat didepan hotel Batung Batulis. Tarif carter perahu kurang lebih Rp.200.000,-an, kita bisa berkeliling sepuasnya menikmati belanja dengan suasana air laut.
Pedagang menjajakan barang dagangannya dengan mengunakan perahu kecil kepada para calon pembeli yang juga menaiki perahu carteran. Sayur mayur, berbagi macam hasil pertanian , makanan tradisional, aneka gorengan atau kue, bahan pokok dijual disini. Biasanya pedagang akan terus membuntuti para wisatawan untuk menawarkan daganganya. Sebuah perahu yang didesain khusus menyajikan aneka makasakan atau lebih tepatnya warung apung akan menjadi kerumunan wisatawan untuk membeli sarapan pagi menikmati menu khas banjar lengkap dengan lauk pauknya yang sangat menggugah nafsu makan. Kopi, teh, wedang jahe dan beberapa aneka meninuman lainnya siap menghangatkan wisatawan sambil menyambut terbitnya matahari diufuk timur dengan lembutnya sambutan semilir angin laut dimuara sungai martapura.
Transaksi unik mungkin hanya terjadi diperahu apung yang menyajikan aneka gorengan, betapa tidak ketika seorang wisatawan mau membeli kue atau pisang goreng, maka pembeli tersebut bisa menggunakan kait (tongkat kecil yang ujungnya diberi cantolan dari kawat lengkung). Dengan alat tersebut pembeli mengambil kue yang diinginkan, persis kayak orang mancing ikan tetapi ini mancing kue. Suasanannya persis dengan tayangan disalah satu televise swasta yang menjadikan pasar apung kota Banjarmasin menjadi icon pasar tradisional sebagai kekayaan budaya bangsa.
Pasar apung memang memberikan banyak kesan yang luar biasa bagi siapa saja yang berkunjung, rasanya berkunjung ke Kota Banjarmasin menjadi kurang lengkap bila tidak menengok pasar kebanggaan pulau Borneo tersebut.
Leave a Reply