HARI masih terlalu pagi untuk beraktivitas di kampus. Hanya ada tukang sapu halaman yang sibuk dengan pekerjaannya. Sang dosen yang menjadwal mengajar pada jam pertama di pagi hari juga belum hadir. Beberapa saat lamanya menunggu, dia datang dengan wacana baru dengan tema desain infrastruktur.
Dalam diskusi pagi itu, dia menekakan bahwa infrastruktur didesain dengan tiga pendekatan: sistem keteknikan, siklus hidup dan sistem secara keseluruhan. Itu sebabnya desain tersebut harus disusun secara terpadu dan komprehensif.
Secara khusus, diskusi yang berjalan selama lima jam dengan sekali istirahat itu membahas tentang siklus hidup infrastruktur. Hal itu penting karena semua hal di dunia punya daur hidup, termasuk barang kreasi manusia. Siklus hidup infrastruktur tersebut secara berurutan diawali oleh konsep gagasan, desain, operasional dan pemeliharaan hingga mati.
Siklus itu secara reflektif juga menggambarkan daur hidup manusia. Dalam sebuah majlis pengajian masjid sekian tahun lalu seorang syekh mengutip Al Ghazali bahwa siklus hidup manusia secara sederhana ada tiga: lahir, menderita dan mati. Menderita karena beberapa kebutuhan dan keinginan di dunia tidak sepenuhnya tercapai.
Sang dosen lebih dalam menilai bahwa negara-negara sedang berkembang saat ini selalu terfokus pada konstruksi yang rapuh dan mengabaikan umur pakai infrastruktur. Selalu saja terjadi kebocoran anggaran dalam setiap proyek infrastruktur. Praktik tersebut akan ada selama ada permintaan dan penawaran penyelewengan anggaran.
Negara-negara berkembang belum memikirkan akhir dari hidup sebuah infrastruktur. Kemana kita akan mengubur mobil, komputer/laptop, bangunan, limbah padat, atau alat elektronik canggih yang lain? Bisa jadi, salah satu gambar mobil toilet yang saya dapatkan ketika lewat di depan Candi Prambanan ketika menuju Solo pekan lalu adalah bentuk kebingungan kita. Hendak kemana kita mengubur barang bekas kita? (*)
Asty says
3 sikulus hidup mahasiswa infrsatruktur: lahir, belajar GIS, mati
Zarkasi Laros says
lulus disek ta, ojok ketam disek.