Tentang Penolakan Terhadap Radikalisme. #islamtolakradikal
— Avepress (@avepress) March 31, 2015
#islamtolakradikal. Kritik terhadap agama oleh sebagian besar umat Islam selama ini masih dianggap tabu dan tidak niscaya
— Avepress (@avepress) March 31, 2015
#islamtolakradikal. Termasuk ketika pemerintah memblokir 22 situs islam. Sebagian besar orang pada berontak.
— Avepress (@avepress) March 31, 2015
#islamtolakradikal. Asalkan website berjudul islam dan ada sedikit2 hadis hasil copy paste dr Qur’an terjemah sudah dianggap situs islam
— Avepress (@avepress) March 31, 2015
#islamtolakradikal. Tidak dipilah dulu itu situs “islam yang mana” (frasa ini dipakai untuk menghindari kata “bukan islam”) Hehehe
— Avepress (@avepress) March 31, 2015
#islamtolakradikal. Padahal yang disebut-sebut sebagai agama selama ini sedikit banyak juga produk pemikiran ulama’
— Avepress (@avepress) March 31, 2015
#islamtolakradikal. Ulama adlh manusia yang tak luput dari khilaf, debatable, masih memerlukan reinterpretasi & reaktualisasi
— Avepress (@avepress) March 31, 2015
#islamtolakradikal. Pembakuan/pensakralan pemikiran ajaran agama (taqdis al-afkar al-diniyyah) dipertahankan oleh sbagian umat Islam
— Avepress (@avepress) March 31, 2015
#islamtolakradikal. Klaim-klaim kebenaran (truth claim) terhadap ajaran agama menjadi tak terelakkan
— Avepress (@avepress) March 31, 2015
#islamtolakradikal. Ini tentu menjadi “problem tersendiri” (istilah untk mengganti kata “berbahaya”) bagi masa depan agama2 di dunia.
— Avepress (@avepress) March 31, 2015
#islamtolakradikal. Artinya sikap-sikap keberagamaan tsb akan membawa dampak atau konflik agama (baik antar maupun intern umat beragama)
— Avepress (@avepress) March 31, 2015
Leave a Reply