Judul: Mencari Mata Air
Sutradara: Joko Nugroho
Pemain: Btari Chinta, Celine Wahyudi, Cindy Celine, Dwi Tasya, Godfred Oriendeod, Egy Fadly, Ully Sigar Rusady, Paramitha Rusady, Christopher V Warren, Martina Tesela
Produksi: Vidi Vici Multimedia
Tahun: 03 Maret 2016
Film ini mengangkat petualangan lingkungan. Dari sekian banyak tema film yang muncul belakangan, tema lingkungan belum banyak diproduksi. Kisah petualang 4 wanita cantik yang bernama Chinta, Celine, Cindy dan Tasya, persahabatan yang dimulai sejaka kecil membuat mereka melupakan hal-hal lain yang dirasa tidak penting. Niatan untuk berpetualang berawal dari seorang teman bernama Lucas dari New York. Petualangan 5 orang ini dimulai dengan tujuan akan mencari sumber mata air abadi karena sumber mata air dianggap akan habis di zaman yang modern ini. Petualangan dimulai saat meninggalkan seorang guide dan mencoba mencari pengalaman untuk menemukan sebuah mata air di hutan belantara. Para perempuan pemberani dituntut untuk mandiri dalam hal mencukupi kehidupan sehari hari. Penjelajahan yang sangat membutuhkan keberanian karena langka harus dilakukan perempuan untuk masuk kedalam hutan liar.
Tantangan pertama harus dihadapi oleh para petualang perempuan saat harus memadamkan api yang berasal dari pelancong yang membuang rokok sembarangan. Namun dengan bantuan dari Heronimus seorang sopir sekaligus guide dari 5 sahabat ini ikut membantu memadamkan api agar tidak menjalar dan membakar seluruh keindahan yang ada di hutan tersebut. Kemudian berlanjut, saat bertemu dengan para penduduk sekitar yang sedang melaksanakan acara adat. Dan salah satu warga bernama Ki Barja, seorang warga yang hidupnya hanya untuk mengabdi menjaga hutan, kelima sahabat ini meminta bantuan untuk menemukan sumber mata air yang sangat langka yang sedang mereka cari.
Selain itu ada juga, Maya, seorang aktifis yang sedang meneliti tentang serangga capung yang menjadi indikator dan pada akhirnya tinggal bersama warga adat, kelima sahabat ini istirahat sejenak di desa bersama Ki Barja dan Maya. Saat itu juga Chinta kaget, karena bertemu dengan neneknya yang bernama Bunda Ully. Setelah sekian lama tidak bertemu, nenek Chinta pun terkaget-kaget, tak menyangka cucunya berani melakukan petualangan untuk mencari sumber mata air yang hampir punah itu.
Selanjutnya, mereka semua melakukan bersama-sama untuk mencari sumber mata air yang masih murni dan belum pernah dijamah oleh orang lain. Namun dalam perjalanannya, rintangan dan halangan yang sulit harus dihadapi, mereka semua percaya menemukan keindahan tak semudah membalikkan telapak tangan. Sesampainya di telaga yang berisi sumber mata air, mereka semua merenungkan apa yang telah dalam hidupnya masing-masing, karena sifat serakah seseorang akan mudah keluar untuk merusak mata air yang indah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Kisah perjalanan petualangan yang mengingatkan semua makhluk ciptaan Tuhan untuk menjaga alam karena juga termasuk ciptaan-Nya, sama halnya ketika alam dirusak maka alam pun akan melawannya. Sama halnya dengan manusia yang tersakiti, pasti akan timbul dendam kepada yang pernah disakiti. Selain itu bahwa mendapatkan keindahan harus melewati kesulitan dan halangan yang tak semua orang mampu melewati. Mata hanya memandang dari sisi yang jauh, karena keindahan yang sebenarnya terletak pada jarak mata yang sangat dekat, perjalanan petualangan mengambil keindahan yang ada di Flores NTT. Petualang sejati harus paham betul akan, jangan mengambil apapun kecuali foto, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak dan jangan meninggalkan apapun kecuali waktu.
Peran dari pemain yang masih diragukan aktingnya karena sampai tak pernah bermain akting sebelumnya, aktris baru mendapatkan tekan ketika harus beradu akting dengan aktris senior seperti Paramitha Rusady, ada juga kakak dari Paramitha Rusady yaitu Ully Sigar Rusady yang berprofesi sebagai musisi berpengalaman.