Panahan merupakan sebuah olahraga yang menggunakan busur untuk melesatkan anak panah. Mulanya, kegiatan panahan ini dilakukan pada saat berburu sekaligus sebagai alat untuk mempertahankan hidup.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, kini bahkan panahan terdaftar sebagai cabang olahraga yang dilombakan di Olimpiade, maupun beragam kejuaraan lainnya.
Sejarah Memanah
Banyak bukti sejarah yang menunjukkan bahwa kegiatan panahan konon telah dimulai sejak 5000 tahun lalu. Senjata panah dan busur bahkan awalnya digunakan untuk berburu. Lalu berkembang sebagai senjata dalam pertempuran dan kemudian sebagai olahraga dan hobi seperti dewasa ini.
Diketahui bahwa pada masa prasejarah dan kurun waktu kuno, banyak manusia di Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika yang membuat panah dan anak panah. Manusia-manusia di Mesir kuno, Yunani, dan Cina juga mempraktikkan panahan sebagai olahraga gerak badan.
Juga orang-orang di Suku Hun, Turki, Mongol, dan suku-suku lainnya. Mereka umumnya menggunakan anak panah dan panah untuk perang, naik kuda juga untuk olahraga gerak badan. Yang disebut jagoan atau pendekar saat itu, tentu diukur dari keterampilan mereka sebagai pemanah. Seorang pemanah ulung bisa menjadikan mereka menaklukkan lawan-lawan mereka.
Tentang Nomor dan Peraturan Olahraga Panahan
Sedikit hal yang perlu Anda ketahui tentang olahraga panahan.
1. Nomor Olahraga Panahan
- Nomor Olahraga Tradisional, busur terbuat dari bahan kayu utuh. Olaraga yang dilakukan panahan Outdoor. Dilakukan dengan posisi duduk dan target menyesuaikan.
- Nomor Olahraga Nasional, busur terbuat dari bahan kayu dan bambu, peraturan lainnya sama dengan nomor Olahraga Internasional.
- Nomor Olahraga Internasional, busur terbuat dari bahan sintesis.
Selanjutnya dibedakan lagi menurut jenis lapangannya yakni indoor atau outdoor. Pada nomor Olahraga internasional dibedakan lagi menurut jenis busurnya yakni nomor recurve dan nomor compound.
2. Peraturan Olahraga Panahan
Recurve, Compound dan standar Bow: Untuk jarak jauh menembakkan 6 anak panah, sebanyak 6 seri. Jadi total hasilnya dikalikan 6. Dan untuk jarak 50 dan 30 meter, harus menembakkan anak 3 anak panah dikali 12. Penilaian ini berlaku untuk semua ronde.
3. Lapangan Olahraga Panahan
Lapangan panahan melibatkan pemotretan di berbagai sasaran (dan sering yang ditandai) jarak salah satu tujuan dari lapangan panahan adalah untuk meningkatkan teknik dan kemampuan yang di perlukan untuk blowhunting yang lebih realistis di luar pengaturan.
Tiga Srikandi dalam Film
Atlet panahan Indonesia pertama kali yang pernah meraih medali perak di Olimpiade Seoul 1988 adalah Nur Fitriyana Saiman, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani. Mereka di bawah bimbingan atlet panahan senior, Donald Pandiangan.
Sampai-sampai cerita inspiratif mereka kemudian diangkat oleh sutradara Imam Brotoseno sebagai sebuah film. Film ini dimaksudkan sebagai inspirasi para atlet muda Indonesia. Selain itu juga bertujuan agar masyarakat Indonesia tidak melupakan nama ketiga srikandi yang pernah meraih perak di arena olimpiade tersebut.
Film tersebut dirilis pada 4 Agustus 2016 dan diproduksi Multivision Plus Pictures dengan para pemain film yang tersohor di dunia perfilman Indonesia. Momentum yang tepat saat rilis film tersebut karena dilakukan selang sehari bersamaan dengan Olimpiade Brazil Rio De Janeiro pada 5 sampai 21 Agustus.
Lebih jauh lagi, inspirasi film tersebut dapat menjadikan spirit semangat perjuangan atlet muda terutama para srikandi Indonesia yang berlaga. Misalnya Ika Yuliana, Riau Ega Agatha, M Hanif Wijaya dan Hendra Purnama.
Nama Ika Yuliana memang bukanlah nama asing di dunia olahraga panahan khususnya. Pengalamannya berlaga di ajang Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012. Dia pernah menyumbangkan emas pada ajang ISG 2013, Palembang.
Kemudian di SEA Games 2007 dan SEA Games 2011, terakhir di ajang SEA Games 2013 meraih perunggu individu dan emas di nomor beregu. Namun apa daya Ika Yuliana saat Olimpiade Brazil kalah oleh Naomi Folkard dan harus mengubur asa meraih medali emas. Kekalahan Ika Yuliana menyusul kolega asal Indonesia yaitu M Hanif Wijaya dan Hendra Purnama.
Asian Games 2018
Bagaimana dengan di Asian Games 2018? Chef de Mission Asian Games 2018 untuk Indonesia, Syafruddin, mengharapkan kejutan besar datang dari tim panahan Indonesia. Dia minta PP Perpani menyumbangkan emas.
Syafruddin mengungkapkan harapan itu di saat meninjau latihan panahan di lapangan panahan, kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Selasa (10/4/2018). Syafruddin yang hadir didampingi timnya tiba mengenakan kaus polo berwarna putih. Dia disambut oleh para atlet, pelatih, dan manajer tim Freddy Rosandi.
“Hari ini, tim CdM mengunjungi beberapa training camp pelatnas kenapa karena waktu sudah semakin sempit dan kami ingin mengecek cabang-cabang olahrga yang sudah try out dan sudah training camp, terutama yang ke luar negeri. Terutama ju jitsu, menembak, dan panahan, sekaligus memberikan support dan target try out lebih maksimal supaya menjadi dasar untuk nanti event,” kata Syafruddin, usai tinjauan. Baca Detik.com
“Khusus panahan karena kemarin di SEA Games memberikan kejutan, oleh karena itu di Asian Games mereka diharapkan memberikan kejutan besar juga karena perfomanya mereka lagi naik,” ujar Syafruddin kemudian.
Riau Ega tak terbebani dengan harapan CdM Asian Games itu. Dia dan pepanah pelatnas akan berupaya mati-matian.
“Bagi kami medali itu realistis tapi untuk emas kami harus optimistis. Jadi, apapun kejuaraannya medali sesuatu yang realistis bagi kami,” ujar dia.
“Untuk persaingan di wilayah Asia memang pusatnya panahan juara dunianya di sana. Itu semacam keuntungan bagi Indonesia juga karena berada di wilayah itu. Jadi bisa dibilang kami punya kesempatan yang sama. Tinggal saat Asian Games fokus dan berusaha mengimbangi lawan dan semoga sisa latihan ini, kami bisa optimal lagi latihannya,” Ega berharap.
Kita doakan semoga sukses dan berhasil mengharumkan nama Indonesia di Asia. Sukses!
Leave a Reply