Judul : Wasiat Naga Bergola
Produksi : Genta Buana Pitaloka
Pemain : Anto Wijaya, Kiki Widyasari, Candy Satrio, Roy Jordy, Monica Oemardi, Yuni Sulistyowati, Benny Burnama, Chairil J.M
Sutradara : Imam Tantowi
Tahun : 2000
Alkisah, di sebuah kerajaan besar dan termashyur dipimpin oleh Maharaja Prabu Angling Dharma dan Dewi Sintawati. Ia terkenal sebagai raja yang arif bijaksana dan adil kepada rakyatnya. Sang Prabu juga mempunyai hobi berburu hewan buas di hutan belantara.
Suatu ketika, tatkala sedang berburu, secara tak sengaja Prabu Angling Dharma memergoki Siluman Naga bernama Nagagini yang sedang bercumbu memadu kasih dengan Siluman Sanca. Nagagini adalah istri dari sahabat Prabu Angling Dharma yaitu Naga Bergola. Mereka berdua bersahabat sejak Angling Dharma masih menjadi pendekar yang gemar berkelana dalam pencarian jati diri sebagai pendekar sejati.
Nagagini yang nantinya tidak mau disalahkan oleh Naga Bergola berusaha memfitnah Prabu Angling Dharma dengan percobaan pembunuhan. Ia menuduh bahwa Angling Dharma menginginkan Permata Abadi yang dipunyai oleh Nagagini yang bisa membuat awet muda.
Saat itu juga, Naga Bergola bergegas bertemu dengan Angling Dharma. Bukannya meluapkan amarah, Naga Bergola malah memberikan sebuah wasiat Ajian Senyawa yang bisa membuat Prabu memiliki kemampuan mengetahui bahasa semua binatang dan menambah kearifan sebagai seorang raja dalam memimpin rakyatnya. Setelahnya, Naga Bergola moksa.
Pasca kejadian tersebut, Angling Dharma pulang dan menceritakan yang terjadi kepada istrinya. Mendengar cerita tersebut, istri Sang Prabu juga menginginkan Ajian Senyawa. Dewi Sintawati memaksa Sang Prabu dengan mengancam jika apabila tidak diajarkan sang istri malah mengajak sang prabu untuk melakukan Pati Obonga atau bunuh diri bersama. Akhirnya, Dewi Sintawati melakukannya, ia mati. Sedangkan, Sang Prabu lebih memilih melanjutkan hidup untuk rakyatnya.
Dalam sebuah blusukan, Prabu Angling Dharma melihat pertempuran yang terjadi di hutan belantara. Ia menyaksikan para pendekar golongan hitam yang sedang bertempur memperebutkan sesuatu. Usut punya usut, mereka sedang memperebutkan Suliwa. Suliwa adalah seorang tabib yang mempunyai kelebihan dapat menyembuhkan orang sakit. Kemampuan Suliwa inilah yang menjadi incaran para pendekar baik golongan hitam dan putih untuk dijadikan murid dan menyempurnakan ilmu yang dimiliki. Pada akhirnya tidak ada yang menang dalam perkelahian tersebut, Suliwa diselamatkan oleh Prabu Angling Dharma.
Film ini memiliki berbagai pesan yang dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan. Pertama, kepercayaan kepada orang lain terkadang melebihi kepada orang terdekat. Dan dalam menemukan kebenaran perlu untuk melihat dan menemukan persoalan yang sedang terjadi. Kedua, sifat egois seseorang dapat menyebabkan masalah kepada orang di sekitarnya. Karena sifat egois lebih mementingkan dirinya sendirinya dari pada orang lain. Sang Prabu Angling Dharma sebagai tokoh utama patut dijadikan contoh karena memiliki sifat bijaksana, tenang dalam berfikir dan bertindak.
Leave a Reply