Judul : Miss You Already
Sutradara : Catherine Hardwicke
Pemain Film : Drew Barrymore, Toni Collette, Dominic Cooper
Produksi : S Films dan New Sparta Films
Tahun : 2015
Ini adalah kisah persahabatan antara Milly dan Jess. Persahabatan mereka terjalin semenjak di bangku sekolah. Alkisah, Jess adalah siswa pindahan baru. Diawal masuk di sekolah, ia tidak memiliki teman, namun akhirnya ia berteman dengan Milly.
Pertemanan mereka beranjak hingga remaja, mereka seringkali menghabiskan waktu bersama. Saking dekat dan konyolnya persahabatan mereka, Bahkan mereka pernah mencoba untuk mencium seorang lelaki yang sama. Kebiasaan main ke klub malam juga mereka lakukan hampir tiap hari. Minum-minuman keras dan menjadi salah satu pelanggan tetap klub tersebut.
Hingga pada suatu ketika, Milly bertemu dengan seorang laki-laki di klub. Obrolan antara Milly dengan cowok bernama Kitt mulai menemui kecocokan. Hingga akhirnya mereka keasyikan dan melakukan hal-hal yang ingin dilakukan. Keduanya kemudian tidur bersama, kedua pasangan yang tengah menikmati cinta satu malam ini lupa bahwa seks bebas tanpa menggunakan alat pengaman dapat berimbas kehamilan. Akhirnya, Milly pun hamil.
Mengetahui hal tersebut, Kitt dengan gentle akhirnya bertanggungjawab dan menikahi Milly. Perubahan total terjadi pada diri Kitt, dari awalnya pemuda begejekan menjadi sosok lelaki yang penuh tanggung jawab. Ia mencari pekerjaan untuk kebutuhan keluarganya. Waktu terus berputar, keluarga Milly dianugerahi dua orang anak.
Berbeda dengan kondisi tersebut, Jess masih saja belum menemukan tambatan hati. Namun, oleh Milly, ia sering diberikan motivasi agar tidak patah arang. Suatu ketika, ia bertemu seorang engineer bernama Jay. Mereka saling mengaduh kasih hingga akhirnya memutuskan untuk menikah. Beberapa waktu berlalu, keluarga Jess masih saja belum dikaruniai anak. Segala upaya mereka coba lakukan agar segera diberikan momongan.
Setelah konsultasi ke dokter, mereka disarankan untuk melakukan pembuahan secara manual. Dimana sperma akan dimasukkan ke rahim dengan bantuan seorang dokter. Usaha tersebut membuahkan hasil dengan kehamilan Jess. Kebahagiaan pun menyelimuti keluarga kecil Jess dengan sang suami. Mereka sudah mulai berangan-angan untuk mempersiapkan segala hal yang akan diberikan untuk menyambut anaknya.
Sementara itu, Milly ternyata mengidap penyakit kanker payudara. Seorang dokter menyarankan untuk melakukan kemoterapi. Namun, program tersebut membuat rambut Milly rontok hingga mengakibatkan kebotakan. Untungnya, program tersebut membuahkan hasil. Milly kembali sehat, meski tetap harus dalam kontrol dokter.
Milly kembali beraktifitas seperti biasa. Ia juga bertemu dengan Jess untuk bercengkrama dan menghabiskan waktu. Hari demi hari berlalu, Milly merasa pusing dan hendak ke dokter langganannya. Setibanya di tempat praktek, dokter memberikan informasi bahwa ternyata kanker sudah menyebar ke otaknya. Ia juga divonis tidak akan lama lagi hidup. Terguncang, begitu kira-kira hati Milly tatkala mendapati informasi tersebut. Mengetahui hal tersebut, orang-orang terdekat Milly mencurahkan segenap perhatian kepadanya. Secara bergantian, Kitt dan Jess menjaga dan merawat Milly.
Tatkala Jess akan melahirkan, suaminya sedang di tempat kerja, di pertambangan minyak. Akhirnya, Jess meminta meminta bantuan Milly untuk mememani persalinannya. Kedua sahabat ini saling menguatkan satu sama lain. Jess melahirkan dan memiliki seorang anak. Ia mengucapkan terima kasih kepada Milly karena sudah menemani proses kelahiran anaknya. Milly tersenyum dan memberikan pelukan hangat pada Jess.
Waktu terus berlalu, anak Jess bertambah besar. Namun, di kondisi lain Milly tengah berjuang menghadapi maut yang tiap hari mengintai. Jess terenyuh, ia memilih untuk menemani Milly tiap hari. Ia tidak mau kehilangan sahabatnya. Adegan penuh haru tersaji sebagai klimaks film. Sebelum menutup usia, Milly meminta Jess untuk menjaga anak-anaknya. Milly meninggal dalam dekapan Jess.
Arti sahabat, kira-kira begitu intisari dari film ini. Cerita persahabatan antara Milly dan Jess memberikan gambaran kepada kita bagaimana dan seperti apa hubungan antar sahabat. Ia tidak memandang apapun, di posisi dan kondisi apapun sahabat selalu ada. Agaknya memang benar bahwa satu sahabat lebih berarti daripada seribu teman. Dan yang paling penting adalah friend is friend, not food.